Mohon tunggu...
M GammaYudha Saputra
M GammaYudha Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Staff Bem Fisip Universitas Airlangga Surabaya

Halo! Nama Saya Gamma dan saya suka travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tari Gandrung Identitas Masyarakat Banyuwangi Melestarikan Seni Pertunjukan

14 Juni 2022   15:04 Diperbarui: 14 Juni 2022   15:42 1186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gamelan Banyuwangi dalam tari Gandrung memiliki kekhasan dengan adanya kedua biola, yang salah satunya dijadikan sebagai pantus atau pemimpin lagu. Menurut sejarahnya, pada sekitar abad ke-19, seorang Eropa menyaksikan pertunjukan Seblang yang diiringi dengan suling.(Suharti, 2012)

Selanjutnya dalam alat musik Gandrung yang Bernama kethuk alat musik ini biasanya terbuat dari perunggu, berjumlah dua dan dibuat dengan ukuran yang berbeda sesuai larasannya, kethuk estri atau slendro adalah yang paling besar, sedangkan kethuk jaler biasanya larasannya lebih tinggi, fungsi kethuk  sendiri bukan hanya sebagai penjaga irama seperti pada gamelan jawa, namun juga mengikuti pola tabuhan kendhang yang akan mempermanis irama gendhing yang akan dibawakan

Pada pementasan gandrung biasanya ada alat musik yang memiliki nama kluncing, kluncing adalah alat musik berbentuk segitiga yang terbuat dari besi, biasanya dimainkan dengan alat pemukul dari bahan yang sama pada kedua bagian sisi segitiga. Suara yang dihasilkan membentuk irama yang meriah. 

Dalam pementasan, pemain kluncing juga berfungsi sebagai pengundang atau pembimbing gandrung. Selain memainkan alat musik, dia harus bisa menari, bernyanyi, dan melawak agar pertujukan tidak membosankan dan menarik.

Sementara itu biola sendiri adalah alat musik yang berasal dari Eropa, biola sendiri masuk kedalam alat musik gandrung dikarenakan pada zaman dahulu ada seorang warga eropa yang melihat pertunjukan gandrung dan memainkan biolanya mengikuti irama gendhing, pada akhirnya suara dari biola itu sendiri membuat masyarakat terkagum kagum, sejak saat itu biola digunakan dalam setiap acara pementasan gandrung.

Pada dasarnya semua alat musik mempunyai kegunaan masing masing, tetapi Ketika semua digabungkan menjadi satu di dalam gamelan Banyuwangi, itu akan menjadikan pementasan seni tari gandrung menjadi sangat menarik dan tidak membosan Ketika ditonton oleh masyarakat sekitar

Pada kesenian tari gandrung ada acara yang dinamakan Seblang Subuh, acara seblang subuh adalah acara yang merupakan sebuah tari penyelesaian, yakni tari penyelesaian dari pertunjukan gandrung terop. 

Dulu pada pertunjukan Gandrung terdapat empat bagian yakni nopengan, jejer, paju dan seblang subuh, seblang sendiri mempunyai arti 'sadar' atau 'sadarlah', sedangkan seblang subuh mempunyai arti kitab oleh bersenang senang semalam suntuk, tapi jangan sampai lupa bahwa di rumah ada anak istri yang menunggu, Biasanya syair lagunya berupa beban berat yang harus dipikul penari gandrung(Suharti, 2012)

 Seblang Subuh merupakan sebuah tari penyelesaian, yakni tari penyelesaian dari pertunjukan gandrung terop. Dulu pada pertunjukan Gandrung terdapat empat bagian yakni nopengan, jejer, paju dan seblang subuh, seblang sendiri mempunyai arti 'sadar' atau 'sadarlah', sedangkan seblang subuh mempunyai arti kitab oleh bersenang senang semalam suntuk, tapi jangan sampai lupa bahwa di rumah ada anak istri yang menunggu, Biasanya syair lagunya berupa beban berat yang harus dipikul penari gandrung(Suharti, 2012)

 Selanjutnya penulis akan membahas tentang tata rias wajah panggung para penari gandrung, tata rias wajah panggung merupakan rias wajah dengan penekanan pada efek pada mata, hidung, bibir dan alis supaya perhatian secara khusus tertuju pada wajah. 

Seorang penata tari perlu memikirkan dengan cermat dan teliti bentuk tata rias yang tepat guna memperjelas dan memadukan cerita tema yang akan disajikan sehingga dapat dinikmati oleh penonton 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun