Â
Filsafati Idealisme
Dalam pengertian filsafati, idealisme adalah sistem filsafat yang menekankan pentingnya keunggulan pikiran (mind), roh/ jiwa (soul) atau jiwa (spirit) dari pada hal-hal yang bersifat kebendaan atau material.
Pandangan-pandangan umum yang disepakati oleh para filsuf idealisme, yaitu; (1) Jiwa manusia adalah unsur yang paling penting dalam hidup. (2) Hakikat akhir alam semesta pada dasarnya adalah nonmaterial.
Secara umum idealisme adalah pandangan yang menganggap hal yang terpenting adalah dunia ide-ide, sebab realitas yang sesungguhnya adalah dunia ide-ide tersebut. Ide-ide tersebut bisa berupa pikiran-pikiran manusia rasional, bisa juga berupa gagasan-gagasan kesempurnaan, seperti Tuhan, dan Moral tertinggi (Summum Bonnum). Apa yang bisa diindera ini hanyalah bayangan atau imitasi dari ide-ide itu. Oleh karena itu dunia yang dapat di indera ini bersifat tidak tetap.
Beranjak dari hal tersebut di atas, maka sejarah, alam, pikiran manusia itu bisa menjadi bernilai atau memiliki makna oleh karena adanya ide dibalik kenampakan.
Cara untuk bisa mengetahui kebenaran menurut filsuf idealisme adalah intuisi, pernyataan atau wahyu, dan rasio. Hal ini berarti menunjukkan bahwa kritikan beberapa tokoh materialisme yang mengatakan bahwa idealisme pada hakikatnya mengorbankan rasio, atau tidak masuk akal, tidak berdasar.
Hakikat manusia adalah jiwanya, rohaninya, yakni apa yang disebut ‘mind’. Mind merupakan suatu wujud yang mampu menyadari dunianya, bahkan sebagai pendorong dan penggerak semua tingkah laku manusia. Jiwa (mind) merupakan faktor utama yang menggerakkan semua aktivitas manusia, badan atau jasmani tanpa jiwa tidak memilki apa- apa. (Usiono, 2011. Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan)
Â
Idealis Penyelaras
Salah satu tipe idealisme adalah Idealis Penyelaras, yang dikenali dari kepribadiannya yang kompleks dan memiliki begitu banyak pemikiran dan perasaan, memiliki pemahaman yang kuat tentang sifat-sifat manusia dan seringnya menilai karakter dengan sangat baik.