Mohon tunggu...
Arako
Arako Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Best in citizen journalism K-Award 2019 • Pekerja Teks Komersial • Pawang kucing profesional di kucingdomestik.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Fiksi Horor dan Misteri] Rental Tuyul

30 September 2016   15:42 Diperbarui: 30 September 2016   17:09 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari kelima, dia membawa pulang kartu BPJS dan STNK motor. (Sudah kukembalikan pada pemiliknya).

Hari keenam, giliran potongan tiket parkir sebuah pusat perbelanjaan yang teronggok di dasar kotak.

Sekali-kalinya dia menaruh uang, itu pada hari kedelapan. Uang lima ratusan kertas hijau bergambar orang utan sebanyak dua belas lembar.

Namun..., keanehan mulai terjadi tepat di hari ke-tiga belas. Bolu menaruh kepala ayam penuh belatung di dalam kotak. Aku bergidik. Bau anyirnya membuatku tak selera makan berhari-hari.

Bolu belum berhenti.

Tiga hari selanjutnya, berturut-turut ia memasukkan bangkai tikus, isi perut ikan, dan sesuatu yang tampaknya seperti (mungkinkah ini?) ari-ari bayi baru lahir.

Seolah ingin melengkapi kengerian, aku terus dihantui mimpi buruk. Dalam mimpiku, Bolu menangis, dan berkata tak ingin pergi dariku. Dia ingin aku jadi ibunya. Selamanya.


***

Aku kembali ke Uyul Rent. Sepuluh hari lebih cepat dari kontrak pengembalian. Ini satu-satunya cara mengembalikan kewarasanku. Aku sudah tak tahan dengan semua teror yang ditimbulkan Bolu.

"Maaf, Mbak," kata Audy. "Tapi sesuai prosedur, Bolu hanya bisa dikembalikan jika sudah --"

"SAYA GA PEDULI!" teriakku, disusul umpatan yang akan membuat isi kebun binatang berdemo. Aku sadar semua terjadi akibat salahku sendiri. Tak ada yang memaksaku menyewa tuyul sejak semula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun