Penghargaan terhadap warisan budaya: Film ini juga menggarisbawahi pentingnya melestarikan dan menghargai warisan budaya suatu bangsa. Penonton akan merasa lebih menghargai kekayaan budaya China dan pentingnya mempertahankan tradisi dan nilai-nilai tersebut. setidaknya itu menurut perspektif penulis, setelah menonton film ini.Â
Ucapan Inspiratif
Salah satu kalimat paling populer di film ini adalah: "I'm the emperor, but I'm not a real man."- ("Aku adalah seorang kaisar, tetapi aku bukan manusia sempurna sejati.")
Kalimat ini diucapkan oleh Puyi, sang kaisar terakhir China, saat ia merenungkan posisinya yang tinggi dan berkuasa, namun merasa kehilangan esensi kemanusiaan sejati dalam kehidupannya.
Puyi merasa terisolasi dan kesepian di istananya yang mewah, terpencil dari kehidupan nyata di luar dinding istana, yang penuh hirup pikuk kehidupan nyata dunia.
Pesan dari kalimat ini sangat kuat, mengingatkan kita bahwa kekuasaan dan materi tidaklah cukup untuk mencapai kebahagiaan dan arti sejati dalam hidup seseorang.
Puyi menyadari bahwa menjadi manusia sejati melibatkan lebih dari sekadar posisi atau status sosial, tetapi juga melibatkan empati, relasi dengan orang lain, dan pengalaman hidup yang bermakna.
"I'm the emperor, but I'm not a real man"Â menjadi salah satu kutipan yang menonjol dari film "The Last Emperor"Â dan menjadi cerminan mengenai pentingnya menjalani kehidupan dengan bermakna, penuh empati, dan mencari arti sejati dari keberadaan kita sebagai manusia. (mendalem refleksinya. iya nggak sih. Hihihi).
Mengakhiri Ulasan
Menyudahi ulasan ini, seusai menonton film biopik "Gandhi" dan "The Last Emperor,"Â kita sebagai penonton, setidaknya menurut penulis, mungkin akan merasa terinspirasi, terpesona, dan lebih sadar tentang pentingnya nilai nilai universal, terutama tentang: perdamaian, keadilan, dan keberagaman budaya, empati sosial, dan penghargaan atas kemanusiaan, dalam dunia yang terus berubah ini. Begitulah kura kura... Sudah ya, bye bye..
Selesai * penulis penggemar film layar lebarÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H