Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Gandhi dan Kaisar Puyi- Tokoh Film Biopik Apik Menarik, Melekat di Hati

24 Juli 2023   18:44 Diperbarui: 25 Juli 2023   05:39 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adegan dramatis lainnya adalah saat kehidupan Puyi di "Forbidden City", Kota Terlarang. Film menampilkan isolasi dan kesepian Puyi sebagai kaisar terakhir, terpisah dari dunia luar "Kota Terlarang", dan hanya dikelilingi oleh para pelayan dan penjaga yang setia.

Ini menunjukkan penderitaan batin dan psikologis sebagai tahanan politik dalam "tahkta sangkar emas". Puyi mengalami pergolakan batin yang dalam, ia mencoba mencari makna dalam hidupnya yang serba terbatas.

Lalu adegan invasi Jepang ke Tiongkok pada tahun 1930. Pemuda Puyi (25 tahun) dipaksa untuk berkolaborasi dengan Jepang sebagai Kaisar boneka dalam negara Manchukuo yang didirikan Jepang. Adegan ini menunjukkan konflik batin Puyi antara kesetiaannya kepada Jepang dan bangsa Tiongkok.

Setelah Perang Dunia II, Tentara Merah Uni Soviet pun merebut Manchukuo dan menangkap Puyi. Puyi kemudian diadili oleh penguasa komunis Tiongkok karena kerjasamanya dengan Jepang. Dia sang kaisar terakhir itu, akhirnya dihukum dan diasingkan ke penjara selama beberapa tahun.

Pada akhir film, Puyi dibebaskan dari penjara dan dikirim kembali ke Tiongkok daratan. Di sinilah dia menyaksikan transformasi besar-besaran yang dialami Tiongkok setelah revolusi komunis. Adegan ini menunjukkan kesendirian dan kebingungan Puyi, saat dia mencoba beradaptasi dengan perubahan dramatis dalam sistem tata negaranya. Puyi tak dianggap sebagai kaisar lagi. Dia diperlakukan sebagai rakyat jelata.

"The Last Emperor" adalah film yang menawan dan mengeksplorasi liku-liku kehidupan Kaisar Puyi yang penuh emosi, dari posisi tertinggi sebagai kaisar, tahanan politik, masuk bui, sampai menjadi rakyat jelata, akibat perubahan sosial politik yang drastis di China.

Sembilan Penghargaan Sebagai Film Biopik

"The Last Emperor" menjadi istimewa karena berhasil memadukan keindahan sinematografi dan narasi yang kuat dengan latar sejarah yang menarik.

Film ini berhasil meraih sembilan Penghargaan Oscar, termasuk "Best Picture," dan "Best Director," serta menyentuh hati penonton dengan narasi yang mendalam tentang kesendirian, kesepian, kehilangan, dan disorientasi identitas diri.

"The Last Emperor" secara keseluruhan menawarkan pengalaman sinematik yang mengesankan dan menyentuh hati. Mengikuti film ini sampai akhir, ada kalanya penulis merasa nyesek, rasa pilu atau entah apa, ketika menyaksikan "derita apalagi yang terus dialami Puyi?".

Impresi Penonton

Emosi mendalam karakter Puyi: Perjalanan hidup Puyi yang kompleks dan penuh perubahan akan menyentuh hati penonton. Mereka akan merasa simpati terhadap perasaan kesendirian dan kehilangan yang dialami oleh Puyi di tengah perubahan sosial dan politik yang terjadi di Cina.

Refleksi tentang kekuasaan dan tanggung jawab: Film ini menggambarkan bagaimana kekuasaan bisa berdampak pada kehidupan seseorang dan masyarakat secara keseluruhan. Penonton akan merenungkan tentang tanggung jawab yang melekat pada posisi kepemimpinan dan dampaknya terhadap kehidupan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun