Mohon tunggu...
Aprisal AlNahli
Aprisal AlNahli Mohon Tunggu... Guru - Sahabat Pengabdi

Penggiat Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyoal Kritikan Pengamat Pendidikan (CERDAS) terhadap Kinerja Guru yang Tak Berkualitas

11 Mei 2020   09:21 Diperbarui: 11 Mei 2020   09:37 2474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aprisal Al Nahli (Tenaga Pendidik dan Penggiat Pendidikan) | dokpri

Pertama, Jika dikatakan bahwa tunjangan sertifikasi guru tak digunakan untuk menambah wawasan keilmuan/kebutuhan pembelajaran semisal pengadaan laptop, itu tak sepenuhnya benar, sebab saya yang menjadi saksi mata melihat langsung guru-guru penerima serifikasi yang ada di pelosok mempergunakan sebahagian dananya untuk kebutuhan pembelajaran, membeli laptop untuk belajar IT, tapi lagi-lagi faktor penunjang utama [listrik] yang tidak ada, akhirnya laptop itu jadi menganggur. 

Lalu kenapa dengan seenaknya beberapa oknum pengamat pendidikan mencak-mencak menuduh bahwa guru tak berkualitas, tak mampu IT, tak mampu ini itu dan lain-lain tanpa melihat secara jernih problem utama yang dihadapi guru-guru kita yang ada di pelosok. Semestinya yang mencak-mencak itu adalah mereka yang belum tersentuh pembangunan yang merata dan berkeadilan.

Kedua, jangan-jangan data yang dimaksud guru yang tak berkuliatas itu adalah guru-guru senior yang sebentar lagi purna bakti dan sudah berpuluh-puluh tahun mengabdi di pelosok tapi belum pernah merasakan kemajuan pemerataan pembangunan yang berkeadilan tetapi sudah menghasilkan ratusan generasi ditengah keterbatasannya. Jika itu menjadi bagian dari data yang dimaksud maka wajar saja tapi tentunya tak ada rasa keadilan. 

Bukan maksud membenarkan kemampuannya tapi lagi-lagi saya mengajak untuk kita melihat secara bersama dan detail lingkungan tempat mengajarnya. 

Sederhananya, bagaimana mungkin mereka ingin belajar menyetir mobil jika tak ada mobil dan jalanan yang disediakan? Atau bagaimana mungkin mereka dipaksa memahami/pandai berenang sedang mereka tak punya kolam untuk belajar berenang!

Sudahkah Anda memiliki data berapa benyak sekolah (daerah) yang belum memiliki sarana umum (listrik/sinyal). Disinilah kita kadang keliru melihat pokok persoalan yang dialami tenaga pendidikan dan sangat jarang ada yang hadir memberi solusi nyata!

Tapi meski dengan kemampuan seadanya yang dimiliki oleh para guru-guru tersebut saya pribadi tetap hormat dan tak akan meremehkannya sebab bisa jadi melalui tangan-tangan beliau telah mengasilkan generasi penerus bangsa termasuk pengamat pendidikan yang handal mengkritik guru.

Selain kedua point permasalahan yang saya uraikan diatas, penyebab lain adalah karena jarangnya ada rotasi pengajar dari perkotaan ke desa dan atau sebaliknya sehingga tak ada proses transfer ilmu antara sesama guru. Padahal itu dibutuhkan untuk penyegaran dan pembaharuan ilmu.

*****

Terakhir, "jika dikatakan bahwa Dosen dan Guru PNS itu enak, meski tidur-tiduran tetap di gaji" hemat saya ini pernyataan keliru dan menyesatkan sekaligus melukai perasaan pengabdi nomor satu di bidang pendidikan.

Bagaimana mungkin menjudge demikian, bukan tanpa alasan dan keinginan mereka sehingga terjadi demikian. Ini adalah musibah dan bencana. Keselamatan rakyatlah hukum yang tertinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun