4. Mutmainah
Mutmainah adalah nafsu yang berkeinginan untuk selalu berbuat baik. dalam porsi yang tepat, nafsu ini adalah nafsu yang baik. tetapi, itu juga akan menjadi tidak baik apabila porsinya tidak tepat contohnya yaitu terlalu mementingkan hablum minallah tetapi lupa dengan hablum minanas. contohnya ada seseorang yang haji tetapi lupa dengan tetangganya yang miskin, yang perlu di bantu. Selain itu bisa menjadi sombong karena merasa dirinya paling suci dan paling dekat dengan TuhanNya. Dalam filosofi Jawa, untuk ini dipengaruhi dengan unsur air, posisinya di barat, dilambangkan dengan warna putih.Â
Dari epistemologi di atas sudah jelaskan bahwa setiap manusia akan berteman dengan Sedulur Papat atau Kiblat Papat. Karena Sedulur Papat inilah yang akan memandu manusia menuju Tuhannya. Orang Jawa sendiri, menjadikan Sedulur Papat Limo Pancer sebagai pedoman dalam berbagai kehidupan.
Salah satunya filosofi Sedulur Papat Lima Pancer yang diartikan sebagai empat arah mata angin yaitu timur, selatan, barat dan utara sedangkan Lima Pancer yaitu tengah. Orang Jawa sendiri memasukkan hal tersebut kedalam nama-nama hari (pasaran) yang menjadi penentu jodoh, rezeki, dan nyawa manusia. Wujudnya, berupa konsep hari seperti pasaran legi (timur), pon (barat), wage (utara), pahing (selatan), dan kliwon (tengah/pusat).
Sajen Sudulur Papat Limo Pancer
Sajen Sedulur Papat adalah sesaji atau sajen yang berupa aneka macam macam nasi atau sega yang digunakan untuk menghormati empat saudara gaib yang berada di empat penjuru mata angin atau biasa dikata dengan sedulur papat lima pancer. Secara turun temurun, orang Jawa lekat dengan keyakinan bahwa setiap orang mempunyai empat saudara gaib yang benar di utara, selatan, timur, dan barat sesuai arah mata angin. Terdapat penjelasan lainnya mengenai Sedulur papat limo pancer ini, yaitu Sedulur yang benar disisi timur dikata Tirtanata, sedulur yang benar di anggota barat dikata Sinotobrata, sedulur yang benar di anggota utara dikata Warudijaya, dan sedulur yang benar di anggota selatan dikata Purbangkara. Sedangkan Pancer adalah diri sendiri atau hati nurani. Sedulur papat ini berkekuatan dan dapat mengendalikan hati nurani masing-masing manusia. Dengan demikian secara turun temurun diyakini apabila orang berhasrat selalu dilindungi, diingatkan atau dikelola dari hasrat dan pengaruh jahat karenanya orang tersebut wajib menyapa keempat sedulur yang benar di masing-masing arah penjuru angin itu.
Macam-Macam Sajen Sedulur Papat
Sega putih atau ubo rampeÂ
Sega putih berupa nasi putih yang dibentuk tumpeng dan disajikan tanpa lauk. Ubo rampe sega putih dimaksudkan untuk mengetahui atau menghormati sedulur yang berada di arah timur atau orang Jawa menamainya Tirtanata. Sega putih ini untuk menggambarkan kakang kawah.
Sega cemeng atau nasi hitamÂ