Mohon tunggu...
Aprilia PutriKurniawan
Aprilia PutriKurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

43221010146 - Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - S1 Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 1 - Mengenal Kearifan Lokal Indonesia "Sedulur Papat Limo Pancer"

26 Oktober 2022   20:28 Diperbarui: 26 Oktober 2022   20:58 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KUIS 1

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DAN ETIK

Dosen Pengampu :

Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Nama Mahasiswa :

Aprilia Putri Kurniawan

NIM :

43221010146

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

Kearifan Lokal

Setiap negara di dunia pasti memiliki keunikannya tersendiri, termasuk juga negara Indonesia. Indonesia merupakan negara yang begitu unik. Keunikan Indonesia sendiri berasal dari adat istiadat, tradisi, dan kearifan lokal yang ada di Indonesia. Bukan hanya satu, setiap daerah bahkan memiliki kearifan lokalnya masing-masing. Kearifan lokal merupakan identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang membuat bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang berasal dari luar atau bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri. Kearifan lokal juga merupakan ciri khas etika dan nilai budaya dalam masyarakat lokal yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Robert Sibarani mengungkapkan bahwa kearifan lokal adalah kebijaksanaan atau pengetahuan asli suatu masyarakat yang berasal dari nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat.

Dengan adanya kearifan lokal juga bisa menjadi suatu bentuk pengetahuan, kepercayaan, pemahaman atau persepsi beserta kebiasaan atau etika adat yang menjadi pedoman perilaku manusia dalam kehidupan ekologis dan sistemik. Nilai-nilai yang mengakar dalam suatu budaya jelas bukan objek material yang konkret, tetapi bisa menjadi semacam pedoman bagi perilaku manusia.

Kita perlu menjaga kearifan lokal, karena dengan adanya kearifan lokal, tatanan sosial dan alam sekitar kita akan tetap lestari dan terjaga. Selain itu, kearifan lokal juga merupakan bentuk kekayaan budaya yang harus digenggam teguh, terutama oleh generasi muda untuk melawan arus globalisasi. Dengan begitu karakteristik dari masyarakat daerah setempat tidak akan pernah luntur.

Bagaimana cara kita melestarikan kearifan lokal? Banyak sekali cara untuk melestarikannya seperti, mempelajari kearifan lokal tersebut, aktif dalam kegiatan kebudayaan, dan kita dapat memanfaatkan teknologi saat ini untuk memperkenalkan kearifan lokal melalui sosial media. 

Salah satu kearifan lokal di Indonesia yaitu Sedulur papat limo pancer yang berasal dari suku Jawa.

Seseorang yang hidup sebagai bagian di tanah Jawa, selayaknya melestarikan adat dan budaya yang telah di wariskan oleh nenek moyang di masa lampau. Masyarakat Jawa dengan berbagai produk kebudayaan yang terus berkembang melahirkan hal baik tentang kehidupan hingga bagaimana mereka memaknai hidup dan kehidupan itu sendiri. Sehingga pada akhirnya pengetahuan filosofis melebur menjadi bagian sistem kepercarcayaannya. 

Apa itu Sedulur papat limo pancer?

Jika dilihat dengan sudut pandang bahasa, sedulur papat limo pancer berarti empat saudara dan menjadi lima sebagai pusatnya. Istilah sedulur papat limo pancer ini dipercayai oleh penganut Kejawen sebagai warisan budaya dari karya Sunan Kalijaga pada abad 15 sampai 16. Konon katanya, istilah ini pertama kali ditemukan pada Suluk Kidung Kawedar, Kidung Sarira Ayu, pada bait ke 41 sampai 42.

Kenapa disebut Sedulur papat limo pancer?

Pemaknaan yang berhubungan dengan siklus kehidupan manusia salah satunya ialah yang berkaitan dengan lahirnya seseorang. Dimana setiap manusia yang berada di muka bumi dipastikan mereka mempunyai 4 saudara, yang lahir bersama melalui rahim ibunya. Sehingga dengan "ruh" si jabang bayi, semua menjadi satu "ruh" yang di dalam kejawen disebut Sedulur papat limo pancer. 

Di dalam filosofi Jawa, 4 malaikat yang menjaga dan menemani kita saat bayi hingga lahir disebut 4 saudara yang dilambangkan berupa simbol kakang kawah atau saudara kawah, saudara ari-ari, saudara darah, dan saudara pusar. 

  1. Kakang Kawah atau Air Ketuban itu yang menjaga badan kita yang membantu mendatangkan kehendak yang Maha Kuasa. Seperti yang kita ketahui, cairan ketubanlah yang menemani kita saat masih dalam kandungan, melindungi kita dari benturan dan melindungi bayi dari kekeringan. Dengan adanya air ketuban itu, bayi bisa bergerak bebas dengan aman. Kakang kawah itu yang pertama keluar sebelum lahirnya bayi, membuka jalan bagi bayi. Karena lahir pertama, kemudian dijuluki dengan Kakang.

  2. Adi Ari ari atau adik ari ari itu bertugas memanyungi perilaku berdasarkan arahan-Nya. Adik ari ari itu adalah plasenta yang berguna untuk mengantarkan sari makanan yang dimakan ibu ke diri bayi saat masih dalam kandungan. Ari ari atau plasenta itu keluarnya setelah bayi, sehingga dalam istilah kejawen disebut dengan sebutan adi. Ari ari itu tidak hanya untuk menyalurkan makanan tetapi juga menyalurkan sifat atau perilaku. Kalau bapak ibunya baik terutama ibu, maka bayi akan mewarisinya. 

  3. Selanjutnya adalah getih atau darah. Darah juga menemani kita siang dan malam sampai proses kelahiran. Darah keluar bersama dengan bayi. Dan darah juga ada di tubuh bayi sampai dengan dewasa.

  4. Pusar. Tali pusar adalah bagian dari plasenta yang tetap melekat pada bayi, yang menemani bayi sampai 7 hari. Tali pusat itu juga dianggap sebagai saudaranya si bayi.

  5. Pancer. Seperti yang sudah dijelaskan diatas lengkaplah 4 saudara itu. Yang kelima sebagai pusat, yang sudah bersatu menjadi tunggal dalam perwujudan diri kita. Yang menjadi pancer atau pusatnya adalah diri kita sendiri. Masyarakat Jawa percaya bahwa sebagai manusia, kita harus menyelaraskan kelima hal itu agar menjadi satu kesatuan yang utuh. 4 saudara itu tetap ikut kita dan terlibat. Jika jalan kita benar, maka dapat mencapai manusia sempurna.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Ada beberapa versi mengenai Sedulur papat limo pancer, diantaranya : 

  • Menurut Ki Sigit Ariyanto yang merupakan dalang sekaligus penghayat kejawen

Menurut Ki Sigit Ariyanto, terdapat lima penyusun sedulur papat limo pancer penjelasannya yaitu :

  1. Watman adalah rasa cemas atau khawatir seorang ibu ketika hendak melahirkan. Watman merupakan saudara tertua dari sedulur papat limo pancer yang menyiratkan sikap utama yaitu hormat kepada orang tua, terkhusus ibu.

  2. Wahman adalah kawah atau air ketuban. Meskipun air tersebut pecah, musnah, dan kembali menyatu dengan alam, ketika bayi dilahirkan. Namun, secara metafisik, ia tetap menjaga dan melindungi si bayi.

  3. Rahman adalah darah. Rahman merupakan gambaran kehidupan, nyawa, dan semangat bayi.

  4. Arisman adalah ari-ari atau plasenta yang berguna sebagai saluran makan bagi janin. Ia merupakan saudara yang mendorong bayi untuk mencari nafkah dan memelihara kehidupannya.

  5. Pancer atau pusat yang berarti si bayi. Pancer dapat juga dimaknai sebagai ruh yang ada dalam diri manusia yang secara penuh memiliki otoritas untuk mengendalikan kesadaran diri agar tetap ingat dan waspada.

Menurut Ki Sigit Arianto, dapat disimpulkan bahwa sedulur papat berperan sebagai energi aktif dan pancer sebagai pengendali kesadaran. Mereka akan saling menolong dalam mengarungi samudera kehidupan hingga kembali lagi kepada sang pencipta.

  • Menurut Islam

Dalam pelajaran Imam Ghazali, Sedulur Papat Limo Pancer disebut Nafs. Sedangkan dalam pelajaran Sunan Kalijaga, Nafs itu diberi nama-nama, yaitu Saudara Lawwamah, Supiyah, Amarah, dan Mutmainah. Hal ini juga sudah dijelaskan dalam Islam. Islam sudah mengonsep hal itu dengan riil ke dalam bab nafsu, tasawuf, dan kondisi hati manusia dalam Surat Al-Qiyamah (75:1-2).  Jika ke empat sauadara itu dekat dengan malaikat, maka kita menjadi benar dan bisa menjadi orang baik. Tetapi jika ke empat saudara itu dekat dengan setan, maka kita akan menjadi orang yang tidak baik.

Dalam ajaran agama, kita percaya bahwa setan itu ada. Jadi, sebenarnya yang di goda setan itu bukan roh kita, karena roh itu suci. Tetapi yang digoda setan adalah Nafs atau 4 saudara kita. Sehingga kita bisa keluar dari sesuatu yang di gariskan oleh Sang Pencipta. Ketika lahir kedua, sebenarnya semua janin lahir dalam keadaan baik dan suci, namun antara manusia yang satu dengan yang lainnya memiliki perilaku yang berbeda, setelah dilahirkan maka ada yang baik dan ada yang buruk. Kalau kita bisa mengendalikan mereka (4 saudara) maka kita bisa menjadi baik, tetapi jika kita menjadi budak nafsu maka kita akan menjadi tidak baik. Agar kita bisa mengendalikan nafsu, kita harus mengenal ke empat saudara itu.

1. Amarah

Amarah adalah nafsu yang terkait dengan kekuasaan, harga diri, dan emosi. Jika kita tidak bisa mengendalikan, maka kita bisa menjadi pribadi yang pemarah, mau menang sendiri, suka berkomentar yang tidak baik. Nafsu ini sangat erat dengan sifat yang sombong. Sebenarnya, nafsu amarah ini bisa diterapkan untuk hal yang baik seperti menyuarakan kebenaran, berani menentang hal yang salah. Dalam filosofi jawa, nafsu ini dipengaruhi oleh unsur api. Posisi di selatan, dilambangkan dengan warna merah.

2. Supiyah

Supiyah adalah nafsu yang berhubungan dengan keindahan dan kekayaan. Jika kita tidak bisa mengendalikannya, kita bisa menjadi pribadi yang hanya mementingkan duniawi dan menjadi orang yang serakah. Tetapi, dalam porsi yang tepat nafsu ini bisa membawa ke hal yang baik, seperti menjadi orang yang semangat dalam bekerja. Tetapi jika porsinya tidak tepat atau tidak bisa mengendalikan nafsu ini, kita akan menjadi pribadi yang iri, korupsi atau menghalalkan segala cara untuk mendapatkan urusan duniawinya. Dalam filosofi jawa, nafsu ini dipengaruhi oleh unsur udara, posisinya di sebelah timur, dan dilambangkan dengan warna kuning.

3. Lawwamah 

Lawwamah adalah nafsu yang berhubungan dengan kebutuhan fisik, seperti makan, minum, berpakaian. Sebenarnya hal ini adalah kebutuhan dasar manusia.  Tetapi jika kita tidak bisa mengendalikan tetap saja akibatnya akan tetap tidak baik. Contohnya yaitu kita bisa menjadi orang yang rakus, obesitas, dan terkena penyakit lainnya. Jika diilmiahkan, sifat lawwamah ini menjadi pertanda setiap manusia hidup membutuhkan tanah sebagai salah satu sumber hidup atau dalam tubuh manusia  pasti mengandung zat tanah. Dalam filosofi Jawa, nafsu ini dipengaruhi oleh unsur tanah atau Bumi, posisinya di utara, dan di lambangkan dengan warna hitam. 

4. Mutmainah

Mutmainah adalah nafsu yang berkeinginan untuk selalu berbuat baik. dalam porsi yang tepat, nafsu ini adalah nafsu yang baik. tetapi, itu juga akan menjadi tidak baik apabila porsinya tidak tepat contohnya yaitu terlalu mementingkan hablum minallah tetapi lupa dengan hablum minanas. contohnya ada seseorang yang haji tetapi lupa dengan tetangganya yang miskin, yang perlu di bantu. Selain itu bisa menjadi sombong karena merasa dirinya paling suci dan paling dekat dengan TuhanNya. Dalam filosofi Jawa, untuk ini dipengaruhi dengan unsur air, posisinya di barat, dilambangkan dengan warna putih. 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Dari epistemologi di atas sudah jelaskan bahwa setiap manusia akan berteman dengan Sedulur Papat atau Kiblat Papat. Karena Sedulur Papat inilah yang akan memandu manusia menuju Tuhannya. Orang Jawa sendiri, menjadikan Sedulur Papat Limo Pancer sebagai pedoman dalam berbagai kehidupan.

Salah satunya filosofi Sedulur Papat Lima Pancer yang diartikan sebagai empat arah mata angin yaitu timur, selatan, barat dan utara sedangkan Lima Pancer yaitu tengah. Orang Jawa sendiri memasukkan hal tersebut kedalam nama-nama hari (pasaran) yang menjadi penentu jodoh, rezeki, dan nyawa manusia. Wujudnya, berupa konsep hari seperti pasaran legi (timur), pon (barat), wage (utara), pahing (selatan), dan kliwon (tengah/pusat).

Sajen Sudulur Papat Limo Pancer

Sajen Sedulur Papat adalah sesaji atau sajen yang berupa aneka macam macam nasi atau sega yang digunakan untuk menghormati empat saudara gaib yang berada di empat penjuru mata angin atau biasa dikata dengan sedulur papat lima pancer. Secara turun temurun, orang Jawa lekat dengan keyakinan bahwa setiap orang mempunyai empat saudara gaib yang benar di utara, selatan, timur, dan barat sesuai arah mata angin. Terdapat penjelasan lainnya mengenai Sedulur papat limo pancer ini, yaitu Sedulur yang benar disisi timur dikata Tirtanata, sedulur yang benar di anggota barat dikata Sinotobrata, sedulur yang benar di anggota utara dikata Warudijaya, dan sedulur yang benar di anggota selatan dikata Purbangkara. Sedangkan Pancer adalah diri sendiri atau hati nurani. Sedulur papat ini berkekuatan dan dapat mengendalikan hati nurani masing-masing manusia. Dengan demikian secara turun temurun diyakini apabila orang berhasrat selalu dilindungi, diingatkan atau dikelola dari hasrat dan pengaruh jahat karenanya orang tersebut wajib menyapa keempat sedulur yang benar di masing-masing arah penjuru angin itu.

Macam-Macam Sajen Sedulur Papat

  1. Sega putih atau ubo rampe 

Sega putih berupa nasi putih yang dibentuk tumpeng dan disajikan tanpa lauk. Ubo rampe sega putih dimaksudkan untuk mengetahui atau menghormati sedulur yang berada di arah timur atau orang Jawa menamainya Tirtanata. Sega putih ini untuk menggambarkan kakang kawah.

  1. Sega cemeng atau nasi hitam 

Sega cemeng adalah ubo rampe yang berupa nasi hitam yang terbuat dari nasi putih yang dicampur dengan jelaga hingga berwarna hitam dan dibentuk tumpeng. Ubo rampe nasi hitam dimaksudkan untuk mengetahui atau menghormati sedulur yang berada di arah utara atau biasa dikata Warudijaya. Sega cemeng ini untuk menggambarkan tali pusar.

  1. Sega Abang atau Kakak laki-laki atau nasi merah 

Sega abang adalah ubo rampe yang berupa nasi merah yang terbuat dari nasi putih yang dicampur

dengan gula jawa sehingga berwarna merah dan dibentuk tumpeng. Ubo rampe nasi merah ini dimaksudkan untuk mengetahui atau menghormati sedulur yang berada di arah selatan atau biasa dikata Purbangkara.Sega kakak laki-laki ini untuk menggambarkan darah.

  1. Sega Kuning atau nasi kuning 

Sega kuning adalah ubo rampe yang berupa nasi kuning yang terbuat dari nasi putih yang dicampur dengan kunyit sehingga berwarna kuning dan

dibentuk tumpeng. Ubo rampe nasi kuning ini dimaksudkan untuk mengetahui atau menghormati sedulur yang berada di arah barat atau biasa dikata Sinotobrata. Sega kuning ini untuk menggambarkan adi ari-ari.

Dapat disimpulkan bahwa darikeempat jenis tersebut (sedulur papat), tidak mungkin manusia hanya memilih satu saja karena sudah digariskan dalam kehidupan. Namun, di antara keempat itu manusia harus dapat memilah, menyinergikan, dan memilih mana yang potensi benar dan salah, baik dan buruk, indah dan jelek untuk menggapai kehidupan bahagia dan pada akhirnya mengantarkan manusia kepada Tuhannya.

Tanpa Sedulur Papat Limo Pancer, bisa jadi manusia tidak tahu dirinya. Sudah dapat dipastikan, Sedulur Papat Limo Pancer merupakan bagian dari diri manusia yang harus diijtihadi, digali, dan disinergikan ke dalam kehidupan agar manusia dapat kembali kepada Tuhannya.

Citasi :

Hamidullah, I. (2020, Oktober 28). Membongkar Misteri Sedulur Papat Limo Pancer. Retrieved from nusantarainstitute.com:

https://www.nusantarainstitute.com/membongkar-misteri-sedulur-papat-limo-pancer/

Siti, M. (2022, Juni 7). Apa Maksud dari Sedulur Papat Lima Pancer dalam Kepercayaan Jawa? Berikut Penjelasannya. Retrieved from kusakata.com:

https://kuasakata.com/read/senggang/53766-apa-maksud-dari-sedulur-papat-lima-pancer-dalam-kepercayaan-jawa-berikut-penjelasannya

Wiwid, S. (2022, Juli 10). Memahami Siapa Saja Sedulur Papat Limo Pancer Menurut Beberapa Versi Lengkap dengan Makna Lainnya. Retrieved from babad.id:

https://www.babad.id/budaya/pr-3643858422/memahamai-siapa-saja-sedulur-papat-limo-pancer-menurut-beberapa-versi-lengkap-dengan-makna-lainnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun