Lalu matanya terpaku pada kertas yang menjadi alas pelindungnya dari ciuman debu-debu tanah bumi itu. Dipandangnya huruf-huruf yang tertulis disana. Dan senyumnya terkembang sedikit. Belum penuh, karena tubuhnya masih berat, dan mulutnya masih belum bisa bersuara. Tapi dalam hatinya ia sedang tersenyum bahagia. Amanat ayah Rindu berhasil dia lakukan. Dia bertemu dengan Pak Djoko.
Â
"aku ingin mencintaimu dengan sederhana; dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana; dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada" - Pak Djoko*
Â
April, 2016
* puisi "Aku Ingin" karya Sapardi Djoko Damono
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H