Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Mahasiswi Pilihan

27 April 2020   19:45 Diperbarui: 27 April 2020   19:46 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Pixabay.com

Undangan untuk rapat pembentukan pun dicetak. Beberapa diserahkan langsung kepada yang bersangkutan, ada juga dalam bentuk pamflet dan di tempel di majalah dinding.

"Wah, keren ini! Baru sekarang rapat pembentukan panitia diumumkan. Aku bisa ikut bergabung. Hampir 4 tahun kuliah di sini nggak pernah merasakan jadi panitia, datang yuk!" ujar Mas Firdi.

 "Lumayan, lho, buat pengalaman dan kenang-kenangan sebelum diwisuda," sambung Mas Rahman sambil terkekeh.

Rapat yang pada awalnya diagendakan hanya satu jam, ternyata mundur hingga tiga jam. Dikarenakan banyak senior yang bercanda. Tetapi, syukurlah rapat bisa mencapai keputusan dan mufakat, meskipun sempat diwarnai perselisihan karena  ide tidak sejalan.

"Oke, rapat akan segera kita akhiri. Namun, sebelumnya saya akan bertanya.  Saudari Ranti Eka Putri, bersediakah Anda menjalankan tugas sebagai ketua panitia pada acara seminar kita nanti? Sebagaimana telah disepakati oleh forum, bahwa Anda yang terpilih, berarti Anda yang akan memimpin kepanitiaan ini selanjutnya," tanya Mas Tomy dalam rapat.

Aku yang dari tadi asik memandangi wajah tampan Mas Edwin tersentak dan hanya diam termangu. Apa alasannya Mas Edwin memilih aku? Apa karena aku perempuan satu-satunya di sini? Apa ini  artinya Mas Edwin memberi kesempatan aku lebih dekat dengannya?

Aku hanya diam tergagu sambil tengok kanan kiri. Ketika akhirnya tersadar, Pak Hardjo --dosen  matematika yang disiplin  telah berdiri di samping bangku  dan melihat aku tertidur nyenyak saat kuliah berlangsung.

Tamat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun