Mohon tunggu...
Wahyu Detriantoro
Wahyu Detriantoro Mohon Tunggu... Guru - Tetap mencoba melangkah

Saya adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Pernah mengenyam bangku sekolah dan kuliah di kota kecil. Kini lebih fokus mengajar. "Tetap berusaha menjadi berguna"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gendis Tetap Asaku

28 Mei 2016   21:17 Diperbarui: 28 Mei 2016   21:32 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku memang lelaki, tapi aku pun bisa pilu. Bahkan tersedan.

Kemudian kuusap pelipis mataku, ketika benar-benar reda. Ku buka rumah bilikku.

Terdengar suara kreot…kreot..

Kemudian kubaringkan wajahku ketika iringan gasir, jangkrik dan orong-orong yang telah berhasil menghilangkan kesunyian. Ingatan itu, Ingatan itu. Menghampiriku lagi.

Lamat-lamat, makin jelas. Bagaikan filem yang diputar.

“Kau tak pantas bersanding bersama Gendis. Makmu itu yang telah kawin dengan tiga laki yang berbeda! Yang juga telah melahirkan tiga anak yang berbeda Ayah.”

“Semua Ayahnya meninggal”

“Kakakmu, tidak mempunyai Ayah. Ayahnya mati tersetrum kabel listrik. Saat itu Kakakmu masih dalam gendongan.”

“Kakakmu kemudian, juga tak seberuntung kakakmu yang pertama.”

Dia … Dia memakai pelet untuk merayu Mamakmu dan ketika kakakmu itu berumur dua.’

Mamakmu tidak tahan akan sikapnya, karena dia selingkuh. Kemudian pisah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun