Pendapat lain disampaikan oleh Slameto (1991: 90) yang  menjelaskan bahwa teknik pembelajaran adalah suatu rencana tentang cara-cara pendayagunaan dan penggunaan potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengajaran. Dengan kata lain, teknik pembelajaran merupakan suatu rencana bagaimana melaksanakan tugas belajar mengajar yang telah diidentifikasikan hasil analisis sehingga tugas tersebut dapat memberikan hasil belajar yang optimal.
    Berdasarkan pengertian teknik dan teknik penbelajaran di atas dapat ditarik pemahaman bahwa teknik pembelajaran adalah sistem atau metode yang digunakan  untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran agar memperoleh hasil pembelajaran yang optimal.
Hakikat Teknik Bursa Paragraf
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 180), bursa diartikan tempat memperjualbelikan saham. Mengadopsi pengertian bursa di atas, bursa paragraf diartikan tempat mengambil potongan-potongan paragraf. Tempat potongan-potongan paragraf bisa berupa stoples besar tembus pandang atau bisa juga kardus. Suyatno (2004: 64) menjelaskan bahwa tujuan teknik pembelajaran bursa paragraf adalah agar siswa dapat menganalisis  paragraf dari segi kelogisan dan keruntutan dari sebuah paragraf. Stoples atau kardus berisi ratusan potongan paragraf  yang ditempel pada kertas manila atau kertas yang agak tebal sehingga berupa kartu. Kegiatan ini bisa dilakukan secara individu maupun kelompok.
    Menurut Suyatno (2004: 65), cara menerapkan teknik pembelajaran bursa paragraf adalah sebagai berikut.
Peserta didik mengambil jumlah potongan paragraf dari dalam stoples/kardus sesuai dengan kemampuan. Peserta didik jangan dibatasi jumlah potongan paragraf yang akan diambil.
Peneliti mengatakan mulai untuk mendorong peserta didik memulai menganalisis dan menentukan struktur sambil mengatakan batasan waktu yang disediakan. Setelah waktu yang disediakan bagi peserta didik habis, peserta didik harus menghentikan aktivitasnya. Selanjutnya peserta didik menyebutkan jumlah  paragraf  yang diselesaikan dari potongan paragraf yang diambil. Peserta didik  terbanyak dalam menyelesaikan diberi perayaan, sedangkan yang menyelesaikan paling sedikit diberi motivasi.
Peneliti memberikan contoh dua atau tiga paragraf yang terdapat dalam stoples atau kardus untuk dianalisis strukturnya.
Bursa dimulai lagi dengan waktu yang agak panjang.
Kerangka Berpikir
    Pembelajaran menentukan struktur teks tantangan tidak cukup dengan memberikan teori dan dogma semata kepada peserta didik. Kalau hanya demikian, pembelajaran bagi peserta didik tidak bermakna sama sekali karena peserta didik tidak mengalami proses pembelajaran. Peserta didik  hanya menerima pengetahuan yang dijejalkan, seperti layaknya bayi menerima suapan demi suapan. Padahal menurut Zahorik dalam Nurhadi (2002: 2), pengetahuan bukanlah seperangkat fakta dan konsep yang siap diterima, melainkan sesuatu yang harus dikonstruksi sendiri oleh peserta didik. Oleh karena itu, untuk mendapatkan kemampuan menentukan struktur teks tantangan, peserta didik harus terlibat langsung dalam  kegiatan pembelajaran. Agar peserta didik mau terlibat secara aktif perlu dicari metode, model, atau teknik pembelajaran yang tepat.