Mohon tunggu...
Anthony Tjio
Anthony Tjio Mohon Tunggu... Administrasi - Retired physician

Penggemar dan penegak ketepatan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengertian Imlek dari Awalnya

31 Januari 2019   09:37 Diperbarui: 2 Februari 2019   00:21 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyulutan petasan. (gambar seehua news)

 

Dari semula mereka serba kekurangan di utara, sekarang sudah mampu dari kesuburan di selatan, maka mulailah pulang dengan membawakan hadiah ole-ole yang mewah, dan dari asalnya yang hanya merayakan dengan makanan pangsit dumpling bikinan keluarga sendiri yang sederhana, menjadi berpesta malam tahun baru yang berlebihan. Kebiasaan ini yang dikemudian harinya juga dibawakan Tionghoa perantau ke Nusantara.

 

Makan pangsit dumpling merupakan perjamuan keluarga yang khas sampai sekarang, boleh juga digantikan Lontong Cap-goh-meh selera Nusantara yang muncul pada pertengahan abad 20 lalu, dari lontong sayuran lodeh di Jawa.

 

Setelahnya Cheng Ho, dari banyaknya perantauan Muslim Tionghoa yang asalnya dari Teluk Zaitun Hokkian dan Negeri Karajan Yunnan via Champa ke Nusantara, dengan mereka yang membawakan kebiasaan perayaan Imlek dari Cina, maka memberikan bentuk-bentuk mudik, mercon bumbung, dan uang THR yang menjadikan corak perayaan Lebaran sekarang ini.

Manusia berhasil mengusir mitos binatang buas Xi yang berupa kepala singa dan berbadan naga liong yang sudah diceritakan diatas tadi, melambangkan kecerdasan manusia yang bisa mengalahkan kejahatan dan kesialan yang menimpa, sehingga sejak 2000 tahun lalu kepercayaan pada dongeng itu yang sudah menyebar luas dikalangan masyarakat Tionghoa Dinasti Han, setiap tahunnya dijadikan suatu keramaian untuk menyambut Imlek dengan Tarian Barong Sai, atau yang biasa dikenal tarian singa barong, seolah-olah mengolok-olokkan dan menggoda Xi yang sekarang bisa dijinakkan dan dipermainkan. Biasa dipertunjukkan disetiap perayaan, yang terutama pada pembukaan Tahun Baru Imlek.

Tradisi Tionghoa yang setua 2000 tahun ini sudah dibawakan kemana saja mereka merantau, dan juga menjadi tarian traditionel di Bali yang disebut Barong itu. Karakter binatang legenda Singa Barong pun ada di Jawa.

 

Dalam cerita bahwa Tarian Barong di Bali adalah dibawakan oleh Putri Cung (Cina Dinasti Song) Kang Cing Wie, permaisuri Raja Shri Aji Jaya Pangus Arkajalancana di Gunung Batur sekitar 1000 tahun lalu.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun