Siang itu, mata pelajaran yang diajarkan adalah Ilmu Pengetahuan Alam. Jadwal guru les yang masuk ke kelas 5 yaitu Bu Rara, salah satu guru favorit Lina.
"Sasa, apakah nanti ketika les tambahan aku boleh duduk dengan mu?" tanya Lina ragu
"Maaf, Lin. Aku sudah ada janji kalau akan duduk dengan Tia. Iya kan, Ti?" tanya Sasa memastikan kepada Tia.
"Iya betul sekali." jawab Tia.
"Baiklah kalau begitu." ucap Lina.
Les tambahan pun dimulai. Dengan terpaksa, Lina duduk di kursi belakang paling pojok kiri tanpa teman semeja. Ternyata, ada Adam yang duduk sendiri di meja paling depan dekat meja guru. Melihat ada kursi kosong di depan, Bu Rara menyuruh Lina untuk maju ke depan agar dapat memperhatikan pembelajaran dengan baik. Tetapi, Lina menolak. Lina merasa takut dan malu dengan teman-teman yang lain.
Suasana kelas mulai tidak kondusif. Bu Rara kembali membujuk Lina untuk pindah ke depan.
"Lina, ini ada kursi kosong di depan. Kamu pindah ke sini ya agar bisa melihat tulisan di papan tulis dengan jelas." ucap Bu Rara sambil menunjuk kursi kosong di samping Adam.
"Ciee Adaamm... Hiii Adaamm.." jawab teman-teman sekelas dengan nada mengejek.
"Ma..ma..maaff, Bu. Saya tidak mau." kata Lina terbata-bata.
"Loh, ada apa Lina? Bukankah di depan bisa lebih jelas?"