Mohon tunggu...
annisa nur afifah
annisa nur afifah Mohon Tunggu... Lainnya - Orang biasa, yang berusaha ada dimana saja

contact me : IG : @annisa.naff e-mail : annisanurafifah36@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Embun Senja Bab III

21 September 2022   10:00 Diperbarui: 21 September 2022   10:08 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kamu tahu sen? Kebaikan yang Allah berikan atas belum dikabulkannya do’a-do’a mu?” Aku hanya menggeleng.

“Kamu tidak akan menyangka, karena ini sungguh luar biasa.” Katanya mantap.

“Pertama, Jika Allah tidak mengabulkan do’amu, maka berarti Allah tahu itu bukan yang terbaik untukmu, dan Allah sudah siapakan yang lebih baik dari itu. Kedua, jika Allah belum menjawab do’a mu, maka jangan bersedih hati, bisa jadi Allah gantikan dengan sesuatu yang menyelamatkanmu dari keburukan atau kejadian yang merugikan untukmu, yang setimpal dengan do’a itu. Dan yang ketiga, Jika hingga akhir hidupmu belum terjawab do’a mu, itu buka berarti Allah lupa, tetapi Allah simpan do’a itu sebagai bonus pemberat timbangan amalmu kelak nanti diakhirat, bahkan nanti kamu akan terkejut dan tidak menyangka dari mana datangnya tambahan timbangan itu, hingga Allah menjawab, semua itu adalah pahal dari do’a-do’a mu yang belum ku kabulkan.”

“Masyaallah mba…..” Aku kembali menangis, betapa tidak bersyukurnya aku.

Terimakasih ya Allah, telah engkau kirimkan bidadari bumi sebagai sahabatku. Nasehat-nasehat mba Embun, benar-benar tersa seperti embun yang menyejukkan hatiku, membasuk perih lukaku.

“Terimakasih Mba.”

***

Tiga bulan sudah berlalu dari pertemuanku dengan Mba Embun. Aku sekarang sering ikut mengaji bersamanya di majelis-majelis ilmu. Aku yang sekarang, bukan aku yang dulu lagi. Dulu aku selalu menghindar untuk bertemu Mas Indra. Aku masih belum menerima keadaan. Dan aku selalu mengungkit alasan kenapa aku ditinggalkan. Namun bersama Mba Embun aku dituntun untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dan banyak memperbaiki diri. Hingga hari ini aku sudah bisa meng-Upgrade diriku.

Beberapa kali aku bertemu Mas Indra selepas pengajian atau bertemu di pusat perbelanjaan. Dan aku sudah bisa menyapanya. Tidak menghindarinya lagi. Aku sudah bisa menerima, bahwa memangbukan dia sosok yang Allah jodohkan denganku. Aku melihat Mas Indra pun sudah lebih baik. Terakhir aku mendengar kabarnya dari Ibu. Bahwa Mas Indra juga terguncang sama sepertiku atas kegagalan kemarin, sempat dia menjadi lebih pendiam. Namun saat ini, aku merasa dia sudah kembali ceria, dan juga sudah berhasil menyusun rencana hidupnya yang baru.

***

.........................................................................................................................BERSAMBUNG..........................................................................................

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun