“Hemm, maksudnya ?” Tanya mba Embun dengan wajah heran.
“ Iya, akhirnya aku tahu, kenapa aku selalu terpesona oleh dirimu Mba, ternyata benar, kamu adalah wanita special yang sudah banyak melalui pelajaran dalam kehidupan ini. Aku kagum dengan dirimu dari pertama pertemuan kita. Aku yakin Mba bukan wanita biasa. Dan aku merasa beruntung Allah pertemukan kita. Semoga Mba mau menerimaku sebagai sahabat, sahabat hingga ke syurga.” Aku membalas genggaman tangannya.
“Masyaallah, tentu saja. Kita sahabat Sen.” Kami saling tertawa.
Kami mulai membahas bagaimana pandangan pertama saat kami bertemu. Kenapa bisa kami dipertemukan di Indomaret. Dan kami terus tertawa tak percaya bisa sampai di hari ini.
“Mba, Aku doakan Mba Embun segera bertemu jodoh yang baru. Aku ingin kita sama-sama merasakan hal yang sama. Lucu kan kalau kita jalan-jalan sambil bawa pasangan..hehe” Kataku diatas motor saat mengantar Mba Embun pulang.
“Aamiin, semoga bisa terlaksana segera ya.”
Kami pun sama-sama berdo’a untuk hal yang sama.
***
Malam harinya aku bercerita panjang tentang kejadian hari ini pada mas Indra. Dia pun antusias mendengarkan, dan tak hentinya bersyukur untuk kebahagian kami hingga hari ini. Mas Indra pun menyetujui bagaiman konsep yang sudah aku pilih.
“Semoga Allah lancarkan niat kita ya” Mas Indra berdoa.
“Aamiin” Jawabku penuh doa.