membuat teman-temannya khawatir.
Tapi detik berikutnya, tubuh Alister ambruk ke tanah. Suara riuh di lapangan mendadak sunyi, semua
mata tertuju padanya.
"Alister!" Bryan berteriak, panik. Teman-temannya segera berlari mendekat, dan guru yang sedang
mengawasi langsung memanggil ambulans.
Dalam perjalanan ke rumah sakit, Alister hanya bisa terbaring lemah di atas tandu. Matanya
terpejam, dadanya sakit, tapi yang ada di pikirannya bukanlah rasa sakit itu. Yang ada di pikirannya
adalah sosok ayahnya. Apa Ayah akan datang kali ini?
Alex tiba di rumah sakit dengan tergesa-gesa setelah mendapat telepon darurat dari pihak sekolah.
Ketika dia melihat anaknya terbaring tak sadarkan diri di ruang ICU, seluruh dunianya seakan runtuh.
Alister yang selalu tampak kuat, ceria, dan penuh semangat kini terbaring lemah, dinkubasi, dengan