Setelah bernegosiasi panjang dengan Ibunya Caca, Lu Wen Xi kembali membawa Caca ke kastilnya karena ibunya sudah merestui hubungan mereka. Namun, sebenarnya sebagian prajurit, penjaga, dan para penghuni kastil tidak menyukai hubungan sang kaisar dan tabibnya.
Kon Shi sudah berkali kali membujuk Lu Wen Xi, tetapi mungkin karena sudah cinta, kaisar itu tetap akan menikahi Caca dan setelah 3 tahun menikah, mereka dikaruniai 1 anak laki laki bernama Lu Ca Tao. Akan tetapi, semakin hari keadaan Lu Wen Xi semakin memburuk dan bahkan sang kaisar tidak bisa diselamatkan lagi oleh Caca, sebagai tabib dan istrinya.
Akhirnya, Lu Wen Xi menutup usia dan berakhirnya Dinasti Lu. Sebenarnya, bisa saja Lu Ca Tao meneruskan, tetapi para penghuni kastil dan rakyat saat itu tidak setuju karena kaisar memiliki permaisuri dari kalangan bawah yang seharusnya dari kalangan yang setara. Maka dari itu, mereka lebih memilih Dinasti Lu berakhir dan digantinya dengan Dinasti Kon, karena Kon Shi dinobatkan menjadi Kaisar.
Caca benar benar sakit hati, ia dan Lu Ca Tao kembali ke Hindia Belanda dan melanjutkan hidup disana sebagai janda anak satu. Ibu Caca menjadi menyesal menikahkan Caca dengan Lu Wen Xi dan bahkan ia mencoba kembali untuk menjodohkan dengan Hendrick. Namun, Hendrick sudah tidak mau dengan Caca karena statusnya sekarang, yaitu janda.
.
.
.
"Dan akhirnya, walau kisah Caca tidak direstui sampai kapanpun, Caca Bahagia mempunya i suami seperti Kaisar Lu Wen Xi dan anak seperti Lu Ca Tao. Begitulah kisah leluhur kita."
Anchen mendengkur halus, tandanya anak perempuan itu sudah tertidur lelap, melihat hal itu, Chen Chen mencium kening anak semata wayangnya, "Selamat tidur anak cantik. Walaupun kamu penakut, tapi ibu bangga memiliki anak sepertimu."
Chen Chen menyimpan buku usang tersebut kembali.
Lalu, melangkahkan kakinya kembali ke ruang keluarga, dan kembali menonton acara televisi kesukaannya sembari menunggu Ando, suaminya yang tidak tahu kapan kembali.