Mohon tunggu...
Anne Levwingston
Anne Levwingston Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Angkatan 2023 Universitas Pendidikan Indonesia

Hobi saya adalah Membaca dan Menulis sebuah karangan yang bisa dikenang semua orang selamanya, saya sangat berminat pada dunia kependidikan, bahasa, sastra, sejarah, film, dan berbagai hal yang menurut saya akan menjadi konspirasi karena saya sangat menyukai hal yang misteri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sang Kaisar dan Tabibnya

6 Juli 2024   23:22 Diperbarui: 6 Juli 2024   23:22 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah bernegosiasi panjang dengan Ibunya Caca, Lu Wen Xi kembali membawa Caca ke kastilnya karena ibunya sudah merestui hubungan mereka. Namun, sebenarnya sebagian prajurit, penjaga, dan para penghuni kastil tidak menyukai hubungan sang kaisar dan tabibnya.

Kon Shi sudah berkali kali membujuk Lu Wen Xi, tetapi mungkin karena sudah cinta, kaisar itu tetap akan menikahi Caca dan setelah 3 tahun menikah, mereka dikaruniai 1 anak laki laki bernama Lu Ca Tao. Akan tetapi, semakin hari keadaan Lu Wen Xi semakin memburuk dan bahkan sang kaisar tidak bisa diselamatkan lagi oleh Caca, sebagai tabib dan istrinya.

Akhirnya, Lu Wen Xi menutup usia dan berakhirnya Dinasti Lu. Sebenarnya, bisa saja Lu Ca Tao meneruskan, tetapi para penghuni kastil dan rakyat saat itu tidak setuju karena kaisar memiliki permaisuri dari kalangan bawah yang seharusnya dari kalangan yang setara. Maka dari itu, mereka lebih memilih Dinasti Lu berakhir dan digantinya dengan Dinasti Kon, karena Kon Shi dinobatkan menjadi Kaisar.

Caca benar benar sakit hati, ia dan Lu Ca Tao kembali ke Hindia Belanda dan melanjutkan hidup disana sebagai janda anak satu. Ibu Caca menjadi menyesal menikahkan Caca dengan Lu Wen Xi dan bahkan ia mencoba kembali untuk menjodohkan dengan Hendrick. Namun, Hendrick sudah tidak mau dengan Caca karena statusnya sekarang, yaitu janda.

.

.

.

"Dan akhirnya, walau kisah Caca tidak direstui sampai kapanpun, Caca Bahagia mempunya i suami seperti Kaisar Lu Wen Xi dan anak seperti Lu Ca Tao. Begitulah kisah leluhur kita."

Anchen mendengkur halus, tandanya anak perempuan itu sudah tertidur lelap, melihat hal itu, Chen Chen mencium kening anak semata wayangnya, "Selamat tidur anak cantik. Walaupun kamu penakut, tapi ibu bangga memiliki anak sepertimu."

Chen Chen menyimpan buku usang tersebut kembali.

Lalu, melangkahkan kakinya kembali ke ruang keluarga, dan kembali menonton acara televisi kesukaannya sembari menunggu Ando, suaminya yang tidak tahu kapan kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun