Mohon tunggu...
Haniefa Nurul Izzaty
Haniefa Nurul Izzaty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Angkatan 2023 Universitas Pendidikan Indonesia

Hobi saya adalah Membaca dan Menulis sebuah karangan yang bisa dikenang semua orang selamanya, saya sangat berminat pada dunia kependidikan, bahasa, sastra, sejarah, film, dan berbagai hal yang menurut saya akan menjadi konspirasi karena saya sangat menyukai hal yang misteri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sang Kaisar dan Tabibnya

6 Juli 2024   23:22 Diperbarui: 6 Juli 2024   23:22 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sc; Pinterest; ArtStation

"Setelah aku sembuh, aku janji akan mengajarimu bahasa Cina yang baik dan benar."

.

.

.

Caca terus teringat janji Lu Wen Xi saat ia pertama kali bertemu dengannya. Setiap hari, gadis itu selalu terus menjaga dan memastikan keadaan Lu Wen Xi membaik dan saat ini, keadaan kaisar itu sudah benar benar pulih. Caca menghela nafas lega.

"Akhirnya, tuan kaisar pulih, "ujar Caca ketika gadis itu menaruh sarapan di meja yang tak jauh dari ranjang sang kaisar. "Ya, itu berkat dirimu, wahai tabibku." Lalu, sang kaisar memakan sarapannya dengan lahap dan Caca berdiri di sampingnya, sebenarnya, ia
tidak bisa menahan ke bahagiaannya karena telah berhasil membuat sang kaisar sembuh dan ia juga merasa tersipu dengan kata kata sang kaisar.

Lu Wen Xi menghentikan aktivitas sarapannya, ia menoleh ke samping, menatap Caca yang sedang tersenyum senyum sendiri. "Kau Bahagia, bu kan?" Caca tersentak dan menoleh ke arah Lu Wen Xi dan menundukkan kepalanya berkali kali, "maaf tuan kaisar, saya.." kata katanya terpotong oleh tawa keras Lu Wen Xi, kaisar itu menggerakkan tangannya dan menepuk nepuk kepala Caca. "Kerja bagus, terimakasih telah menyembuhkanku, sesuai janjiku, aku akan mengajarimu bahasa Cina dan mengenalkan negaraku, aku tahu kau belum lama di Cina bukan?"

Kemudian, Lu Wen Xi bersiap yang dibantu dengan dayang dayangnya yang segera datang, Caca tersenyum, awalnya ia takut dengan kaisar itu, tetapi lama kelamaan, ia merasa senang dan nyaman berada di dekatnya.

Dimulai dari hari kesembuhannya Kaisar Lu Wen Xi, Dinasti Lu, kembali jaya bahkan dari hari itu pula, Caca, sang tabib itu semakin dekat dengan sang kaisar, mereka selalu pergi ke sekitar kastil bahkan keluar kastil untuk menyapa rakyat dan memperkenalkan
rakyat rakyat Cina atau Tiongkok kepada Caca yang ternyata berasal dari Hindia Belanda.

"Jadi, negaramu, eh daerahmu itu dijajah oleh kaum Belanda?"

Caca mengangguk, " awalnya mereka hanya ingin rempah rempah, tetapi lama kelamaan mereka ingin menguasai kami, mereka merasa semakin hari semakin kuat makanya mereka selalu menindas yang lemah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun