2.
Bila diperlukan pupuk anorganik (Urea, SP-36, dan KCl) dapat diberikan dengan prinsip LEISA (Low External Input and Sustainable Agriculture) dengan dosis masing-masing 100-200 kg/ ha. SP-36 dan KCl diberikan pada waktu tanam sedangkan urea diberikan dalam 3 agihan (1,2 dan 3 Bulan Setelah Tanam (BST)).
Penanaman
Penamanan dilakukan pada awal musim hujan, sesuai dengan jarak tanam dengan kedalaman tanam sekitar 5-7 cm. Benih diletakkan dengan hati-hati ke dalam lubang tanam dengan posisi rebah dan tunas menghadap ke atas, kemudian tanah di sekitar benih agak dipadatkan, agar benih kokoh, lalu benih ditimbun dengan tanah.
Pemeliharaan
- Penyulaman
Penyulaman dilakukan sampai umur 1,5 BST dengan memakai benih cadangan yang telah diseleksi dan disemaikan.
- Penyiraman
Kunyit termasuk tanaman yang tidak menyukai tempat yang tergenang. Masa kritis kebutuhan air bagi tanaman kunyit sampai pada tahap pertumbuhan vegetative optimum (6 bulan setelah tanam)
- Penyiangan
Penyiangan dilakukan dengan cara membuang gulma dengan hati-hati sampai umur 6 bulan setelah tanam.
Panen
Rimpang kunyit dipanen apabila semua daun dan batang sudah menguning dan mengering (sanesen), umumnya terjadi pada umur tanaman lebih dari 9 bulan. Panen dilakukan dengan menggarpu tanah untuk mengangkat rimpang tanaman secara keseluruhan, setelah itu tanah dan akar yang menempel dibersihkan.
Pascapanen