Â
Artinya: Orang-orang yang menzhihar isterinya di antara kamu, (menganggap isterinya sebagai ibunya, padahal) tiadalah isteri mereka itu ibu mereka. Ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah wanita yang melahirkan mereka. Dan sesungguhnya mereka sungguh-sungguh mengucapkan suatu perkataan mungkar dan dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.
Â
Dari sini dapat kita lihat bahwa kata "ilmu" itu sebagaimana disebutkan dalam ayat di atas dan juga dalam beberapa ayat lain masih dalam konteks umum yang tidak hanya menunjukkan kepada ilmu-ilmu agama saja, tetapi juga terhadap ilmu-ilmu lain. Muhammad Ismail  Ibrahim mengatakan: oleh karena pengertian dan konotasi kata "ilmu" itu inilah maka para mufasir modern terhadap ayat-ayat Al-Quran berpendapat bahwa merupakan suatu keharusan penafsiran memuat dua asfek religius dan ilmiah, tanpa meninggalkan salah satunya.[6]
Â
Jenis sains dan teknologi yang bertujuan untuk kemaslahatan umat manusia serta menolong mereka untuk mempertahankan kehidupan dan mengelola lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga mereka dapat bersyukur atas nikmat yang telah diberikan, itu semua diperbolehkan bahkan dianjurkan dalam Al-Quran. Demikian juga perkembangan ilmu tentang atom dan molekul mulai demokritus yang menyebutkan tentang atom dan definisinya. Dimana seribu tahun yang lalu manusia belum mempunyai laboratorium fisika dan kimia, tetapi mereka telah sibuk mengungkapkan rahasia benda dan kejadian melalui daya kemampuan otaknya yang abstrak dan mereka juga mencoba menampilkan lewat jalur mistik.
Â
Sungguh suatu yang menakjubkan ketika ditemukan manuskrip yang dibuat oleh seorang sufi Jalaluddin Al-Rumi seribu tahun yang lalu, dimana beliau berkata: " jika membelah sebuah atom, anda akan menemui di dalamnya suatu sistem". Hal senada juga dikatakan oleh Fariduddin Al-Atthar "Pada suatu alam terdapat matahari, kalau anda membelah atom itu, anda akan menemukan suatu alam (species) dan dalam setiap atom terjumpai suatu gerakan berputar terus menerus yang tidak pernah berhenti".[7] Pernyataan-pernyataan ini sangat menakjubkan dan banyak kesuaian dengan penemuan teknologi masa kini tentang atom.
Â
Penelitian terus berjalan, sehingga akhirnya pada tahun 1932, tatkala James Chadwick menemukan bahwa dalam inti atom terdapat jenis partikel lain disamping proton yaitu partikel yang tidak bermuatan yang dinamakan neutron. Para ahli juga meneliti tentang energi nuklir yang dapat kita lihat pada peristiwa bom atom yang menyapu kota Hirosima dan Nagasaki. Namun pada tahun 1942 Enriko Fermi membuktikan bahwa reaksi pembelahan nuklir berantai dapat dilaksanakan secara terkendali sehingga energi yang begitu besar dapat bermanfaat sebagai penghasil tenaga listrik untuk memproduksi radio isotop, dimana saat sekarang ini radio isotop bermanfaat dalam bidang industri, pertanian, kedokteran dan sebagainya. Demikian panjang dan lama proses dan dengan berbagai macam percobaan serta perlakuan yang melelahkan sehingga perkembangan atom itu dapat bermanfaat bagi kemajuan teknologi. Hal ini terungkap dalam perkataan Ali bin Abi Thalib r.a mengatakan: " tidak ada kebaikan dalam ilmu yang tidak bermanfaat, ilmu itu lebih dari apa yang dipahami seseorang, maka dari setiap ilmu itu ambillah bagian yang paling berguna".[8]Â
Â