Mohon tunggu...
Anita Kencanawati
Anita Kencanawati Mohon Tunggu... Penulis - Ketua WPI (Wanita Penulis Indonesia) Sumut

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Jejak Jalan Berkabut Luka (Episode-18)

19 Maret 2022   10:26 Diperbarui: 19 Maret 2022   10:33 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ngapain jam sebelas malam masih di jalan?" tanyanya.

"Saya pulang kerja, Pak," jawabku apa adanya.

"Kerja? Di mana?"

"Di koran, Pak."

Kulihat juper tersebut agak terkejut. "Koran apa?"

Aku pun menyebutkan nama koran tempatku bekerja.

"Iya. Tapi ngapain sampai pulang jam sebelas malam?" tanyanya seperti merasa aneh.

Mendengar pertanyaannya itu, gantian aku yang memandangnya dengan tatapan aneh. Masa iya polisi tidak tahu kalau kerja di koran itu bukan hanya pulang malam, pulang subuh pun merupakan hal yang biasa.  "Saya redaktur, Pak. Saya baru bisa pulang setelah selesai mengedit berita wartawan," ujarku agak kesal.

Kulihat juper kembali terkejut mendengar jawabanku. "Iya, tapi kalau pulang malam, harusnya minta diantar sama mobil kantor. Jangan pulang sendirian. Perempuan lagi," katanya.

Aku terdiam. Sebenarnya, yang dibilang juper itu ada betulnya. Tetiba kulihat Dedi, wartawan yang ditugaskan pemred menemaniku di kantor polisi, berdiri di depan pintu ruangan juper. Dedi melambaikan tangannya, padaku. Aku membalas.

"Siapa itu?" tanya juper melihatku dan Dedi saling melambai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun