Mohon tunggu...
Anita Kencanawati
Anita Kencanawati Mohon Tunggu... Penulis - Ketua WPI (Wanita Penulis Indonesia) Sumut

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Jejak Jalan Berkabut Luka (Episode-18)

19 Maret 2022   10:26 Diperbarui: 19 Maret 2022   10:33 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kemana penjambretnya lari?" tanya polisi itu.

Aku menunjukkan ke arah jalan penjambret itu lari.

"Sudah lama?" tanya polisi itu lagi.

"Barusan, Pak. Sekitar lima menit," suaraku masih gemetar menjawabnya.

Kulihat dia berpikir sebentar. "Kalau dikejar pun pasti tidak dapat lagi. Pasti mereka sudah lari ke gang-gang. Atau mau kita coba juga mengejar mereka?" tanyanya.

"Iya, Pak. Mana tahu bisa dapat penjambretnya, soalnya ada surat-surat penting di dalam tas," ujarku berharap.

Polisi itu segera memasuki mobilnya. Aku pun menghidupkan sepeda motorku. Kakiku masih terasa gemetaran.

"Hati-hati!" Polisi itu mengingatkanku dari dalam mobilnya. Sepertinya dia mengerti, kondisiku yang masih lemah, belum stabil.

Aku mengikuti mobil polisi itu menuju ke jalan--tempat penjambret melarikan diri. Namun sampai ke ujung jalan, kami tidak menemukan siapa pun. Jalanan benar-benar sepi. Tak ada satu pun pengendara yang lewat di jalan itu.

Kulihat mobil polisi di depanku, berhenti. "Tak ada, Bu. Sudah berhasil kabur, mereka!" kata polisi tersebut setelah ke luar dari mobilnya.

Aku hanya bisa terdiam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun