Mohon tunggu...
Anindita Dyah Sekarpuri
Anindita Dyah Sekarpuri Mohon Tunggu... Dosen - Perempuan Pembelajar

Widyaiswara dan Pengajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan featured

Senarai Perjalanan Hari Keluarga, Hari Kita Semua

29 Juni 2020   15:05 Diperbarui: 30 Juni 2021   07:43 1056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Keluarga Indonesia dengan Siklus Kehidupan dari Anak sampai dengan Lansia

Pada era orde baru, Menteri Negara Kependudukan pernah merangkap sebagai Kepala BKKBN (Menneg Kependudukan/Kepala BKKBN).   Program yang bergerak dinamis diwarnai juga dengan berubahnya slogan BKKBN dari "2 Anak Cukup" menjadi "2 Anak Berkualitas". Namun pada perjalanannya slogan ini kembali mengusung jatidiri awal "2 Anak Cukup". 

Kampung KB juga menjadi icon tersendiri bagi perjalanan program KB. Bukan hanya program BKKBN saja yang hadir di Kampung KB. Program intervensi pemberdayaan masyarakat dari berbagai instansi pun ikut mewarnai perjalanan pembangunan di Kampung KB.

Nuansa koordinasi sangat kental di dalam Kampung KB. Kampung setingkat dusun ini diinisiasi kelahirannya oleh Presiden Joko Widodo. Peluncurannya dilakukan sendiri oleh Presiden pada 14 Januari 2016 di Kabupaten Cirebon (Jawa Barat).

BKKBN bukanlah sebuah lembaga yang mengurusi alat dan obat kontrasepsi saja. Tetapi lembaga yang ikut mengembangkan mental manusia.

Untuk itu, dalam satu periode tertentu di era reformasi, BKKBN sempat mengembangkan program baru dengan title "Revolusi Mental Berbasis Keluarga".  Program ini didasarkan pada tiga dari sembilan agenda prioritas "Nawacita" Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.

Di era reformasi, generasi muda juga mendapat intervensi total BKKBN. Strategisnya pemberdayaan generasi muda menjadikan BKKBN menelurkan satu program inovasi khusus yang cukup cemerlang, yakni Generasi Berencana atau GenRe. Inilah langkah awal BKKBN mulai mengalihkan garapan dari PUS ke generasi milenial.

Salah satu ranting dari program GenRe itu adalah Pusat Informasi Konseling (PIK) Remaja, PIK Mahasiswa, pemilihan Duta GenRe dan beberapa sub kegiatan lainnya.

Dilakukan secara serius dan total.   Karena generasi milenial adalah pemilik masa depan program BKKBN.  Pergeseran nilai-nilai sosial dalam masyarakat dewasa ini telah membawa pesan kuat bahwa  program KB harus dikemas ulang agar diminati masyarakat. Khususnya oleh generasi milenial. Populasi mereka cukup besar, mencapai 70 juta jiwa.

Supaya program-program yang diluncurkan  digandrungi generasi milenial dan zilenial,  BKKBN telah mengubah paradigmanya. Disadari bahwa generasi milenial kurang  "selera" dengan isu-isu tentang alat/obat kontrasepsi, meski sekalipun ditujukan sebagai "kendaraan" menuju pembentukan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Karenanya program perlu kendaraan baru yang "sexy". Yang membuat mereka  "fun". Sebuah program yang  mudah dicerna, gue banget, dan ga pake ribet. BKKBN mencoba menangkap selera mereka. Di penghujung 2019, BKKBN telah melakukan rebranding atas logo, jingle dan tagline. Semuanya dikemas dengan marwah kekinian. Mencoba mendekat-dekatkan dengan selera generasi millenial dan zillenial.

Kini, di awal 2020, ketiganya itu telah berubah. Logo menuju cara baru untuk generasi baru dikemas begitu sederhana namun mengena dan sarat pesan. Jingle diimpitkan dengan selera generasi  milenial. Tagline pun demikian:  'Kalau Terencana, Semua Lebih Mudah'. Kemudian  diperbaharui kembali menjadi "Berencana Itu Keren". Semuanya bernuansa milenial.

BKKBN memang telah berubah. Bila dulu pendekatannya adalah kaum perempuan Pasangan Usia Subur  dengan alat kontrasepsi sebagai ujung tombaknya. Kini,  tidak lagi. Remaja menjadi fokus. Pendekatan ini didasarkan atas asumsi bahwa jika kaum milenial memiliki pola pikir keluarga kecil sejak awal, maka pada saat mereka memasuki bahtera keluarga, dengan sendirinya akan memiliki keyakinan untuk mengatur jarak dan jumlah kelahiran yang ideal baginya. Perjalanan panjang sejarah program KB menunjukan bahwa komitmen menjadi kata kunci suksesnya penyelenggaran program pada masa itu. Tentu saja komitmen dari para penyelenggara Negara. Termasuk keterlibatan lembaga swadaya masyarakat (LSM), tokoh agama dan masyarakat serta organisasi swasta lainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun