Dalam "Ngeri-Ngeri Sedap", penonton disajikan dengan beragam tindak tutur yang menarik perhatian. Misalnya, karakter utama mungkin menggunakan perintah untuk mengekspresikan kekuasaan atau mempengaruhi aksi karakter lain, sementara karakter antagonis mungkin menggunakan ancaman untuk menimbulkan ketegangan.
Selain jenis tindak tutur, konteks penggunaan juga penting untuk dipertimbangkan. Misalnya, dalam situasi ketegangan atau bahaya, tindak tutur seperti perintah atau pernyataan mengancam mungkin lebih sering muncul, sementara dalam situasi santai, karakter mungkin lebih cenderung menggunakan pertanyaan atau ucapan sopan.
Pengaruh terbesar dari analisis pragmatik terhadap "Ngeri-Ngeri Sedap" adalah dalam memperkaya pemahaman penonton tentang karakter dan dinamika hubungan antar mereka. Dengan memperhatikan konteks penggunaan dan efek tindak tutur, penonton dapat melihat di balik kata-kata dan menginterpretasikan motif dan niat yang mendasarinya. Berikut data-data tindak tutur yang ditemukan dalam film Ngeri-ngeri Sedap, diantaranya.
a. Dialog 1
Gabe: Berenti kek mana sih mak. Ndak bisa aku berenti-berenti kek gitu
Mamak: Bapak kau ndak suka kau jadi pelawak1.
Gabe: Trus kenapa bapak ngelawak mak?
Mamak: Maksudmu?
Gabe: iya itu, ngatur-ngatur pilihan orang kek gitu, kan lucu tu bikin orang
ketawa2.
Analisis: