Mereka bilang, dokter itu biasanya akan mengunjungi mereka, Â sore hari dan akan membawakan buah-buahan dan sayuran yang masih sangat segar.Â
Ini adalah kesempatan ku untuk berterimakasih, atas kebaikannya telah memperhatikan orang tuaku.Â
Aku pun melepas rindu bersama Ayah, Ibu, dan adikku itu. Kami makan bersama dengan menyantap makanan tradisional buatan Ibu.Â
Sorenya...Â
Ada seseorang mengetuk pintu, saat ku buka, betapa syoknya aku. Ternyata dokter yang selalu dibicarakan Ayah Ibu adalah Andri. Teman SMA ku yang dulu, aku pun sempat menyukainya.
 "Andri kamu..... " Aku gugup.Â
Belum selesai aku bertanya, dia sudah berkata kata.Â
"Jadi Nis, Â janjiku itu adalah ini. " Jawabnya tanpa basa basi.Â
Dia menyodorkan  sebuah cincin dihadapanku, dan kedua orang tuaku. Dia ingin menjadikan aku istrinya. Ayah Ibu hanya tersenyum senyum saja melihatnya.Â
"Ayah sih terserah kamu Nis. Klo kamu suka, ya Ayah Terima. Dan kita langsungkan secepat mungkin saja. Biar gak dosa. " Begitu sahut Ayah. Dan di barengi anggukan ibuku.Â
"Jadi, selama ini aku juga suka kamu Nis. Aku cuma gak bisa mengutarakan apa-apa, karna ayahku juga memberikanku syarat untuk bisa jadi laki-laki mandiri. Sekarang aku sudah mandiri, aku boleh memilih siapa saja calon istriku. " Andri menjelaskan.Â