Mohon tunggu...
Angke Wa Faiqoh
Angke Wa Faiqoh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Andalas

Februari 2003

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Prinsip Kerja Sama Yang Mematuhi dalam Novel Larung Karya Ayu Utami: Kajian Pragmatik

23 Juni 2024   11:00 Diperbarui: 23 Juni 2024   16:06 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Singgungan dalam percakapan tersebut dianalisis untuk memahami makna tersirat dan dampaknya terhadap dinamika interaksi antar tokoh. Ketiga, menganalisis data untuk mengidentifikasi pola umum dan frekuensi penerapan dan pelanggaran maksim pada novel Larung karya Ayu Utami.

Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar dialog dalam novel "Larung" menganut prinsip kerjasama, dan prinsip relevansi dan kualitas paling sering dipatuhi. Ketaatan pada prinsip-prinsip ini berkontribusi pada kelancaran alur cerita dan kedalaman karakterisasi. Namun, beberapa kasus pelanggaran maksim juga telah diidentifikasi, yang penulis gunakan secara khusus untuk menciptakan implikasi percakapan. 

Implikasi ini menambah lapisan makna dan kompleksitas pada interaksi antar karakter, yang mencerminkan ketegangan dan dinamika sosial yang ada dalam cerita. Kajian ini memberikan kontribusi untuk memahami lebih dalam mengenai dinamika komunikasi dalam karya sastra dan memberikan wawasan baru dalam kajian pragmatik novel kontemporer Indonesia.

Dalam bertutur mestinya ada berkesinambungan antara penutur agar tidak terjadinya kesalh pahaman dalam berkomunikasi. Maka perlunya ada prinsip kerja sama dalam bertutur pada aspek pragmatik, agar lebih mudah berkomunikasi antar manusia. 

Seperti halnya bertutur dalam kehidpan sehari-hari, jika tidak adanya berkesinambungan maka akn terjadi pemecah antar penutur atau kesalah pahaman. Sehingga tujuan dari penlitian ini untuk mengungkapkan prinsip kerja sama yang mematuhi atau maksim-maksim yang mematuhi dalam novel Larung karya Ayu Utami,

Hasil Pembahasan

Pragmatik adalah cabang ilmu linguistik yang memfokuskan analisisnya pada penggunaan bahasa dalam situasi komunikasi tertentu. Pragmatik membatasi kajian pada bahasa sebagai alat komunikasi, dan situasi berbahasa yang melingkupinya. Situasi berbahasa ini berhubungan dengan konteks dimana bahasa digunakan. Pragmatik mempelajarihubungan

atara tuturan dan penutur, oleh karena itu, pragmatik menelaah prinsip-prinsip percakapan yang harus dipahami oleh emua tindak tutur agar berkomunikasi dengan lancer dan sesuai dengan tujuan yang akan disampaikan. 

Objek kajian pragmatik yang mengiginkan peserta tindak tutur memberi kontribusi yang baik dalam kegiatan berkomunikasi disebut penggunaan prinsip kerja sama. Suatu kegitan yang dilakukan dalam prinsip kerja sama untuk memahami suatu tuturan seseorang untuk mengidentifikasi komunikasi dengan jelas, karena banyaknya terjadi komunikasi yang tidak jelas, maka akan terjadinya simpang siur dari pendengar.

Prinsip kerja sama dengan komunikasi menyatakan bahwa seorang pembicara dengan maksud untuk menyampaikan pesan kepada pendenga dan berharap agar pendengar dapat memahami hal tersebut, maka dari itu supaya komunikasi dapat berjalan dengan baik seorang pembicara harus memperhatikan beberapa hal, seperti pemberian informasi yang padat, menggunakan bahasa yang jelas dan menghubungkan pesan dengan kejadian yang ada. 

Tujuan utama prinsip kerja sama yaitu memastikan komunikasi yang terjadi antara pembicara berjalan dengan baik, mencapai maksud dan tujuan masing-masing penutur, dan menghindarkan kesalah pahaman. Ketika menerima presupposisi penutur pendengar harus beramsumsi bahwa seorang penutur mengatakan "mobil saya" memang benar-benar memiliki mobil yang disebut dan tidak dicoba untuk menyesatkan pendengar. Bentuk kerja sama ini ialah kerja sama yang sederhana di mana orang-orang yang sedang berbicara tidak diasumsikan untuk berusaha membingungkan, mempermainkan, atau menyembunyikan informasi yang relevan satu sama lain (Yule, 2006:60).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun