Jadwalkan waktu sendirian untuk membantu kamu mengisi ulang energi secara teratur.
7. Energi Spiritual
Yang terakhir adalah istirahat spiritual atau rohani,"yaitu kemampuan untuk terhubung melampaui fisik dan mental serta merasakan rasa memiliki, cinta, penerimaan, dan tujuan yang mendalam", kata Dr. Saundra Dalton-Smith di TEDtalk-nya.
Mempraktikkan rasa syukur dengan menulis jurnal dapat membantu memulihkan energi jenis ini. Kamu juga bisa melakukan meditasi, berdoa atau refleksi diri, habiskan waktu di alam agar terhubung dengan dunia sekitarmu.
Ada juga buku rekomendasi yang penulis baca, Gratitude oleh Greatmind, buku yang bagus untuk menyadarkan kamu bagaimana cara untuk lebih bersyukur.
Buku ini juga berpasangan dengan buku lainnya yang berjudul Failure, menyadarkan kita untuk melihat sisi terang dari kegagalan, bahwa kegagalan adalah salah satu yang juga berperan penting dalam kesuksesan hidup.
Oleh karena itu, penulis harap artikel ini membantu kamu membedakan antara burnout dan kemalasan. Luangkan waktu sejenak untuk merenungkan kategori mana yang sesuai dengan kamu. Apakah kamu seseorang yang perlu mulai membangun kebiasaan baik, atau apakah kamu kesulitan mengelola energi secara efektif?
Penting untuk diIngat, memupuk kebiasaan baik adalah investasi jangka panjang. Mengelola energi akan membantu kamu mengatasi burnout sehingga meningkatkan produktivitas kamu.
Tidak ada kata terlambat untuk memulai. Mulailah sekarang dan lihat perjalanan pertumbuhan kamu dari waktu ke waktu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H