"Aduh Pak aku enggak enak sama bu guru Aim, dia sudah nalangin dulu uang seragamnya."
"Carilah alasan," usul Triman.
Istrinya hanya menghembuskan nafas kesal. Triman keluar dan duduk di teras. Masih ada sebatang rokok di sakunya. Hanya sebatang, disulutnya dan dihisapnya pelan-pelan.
*
"Orang tenggelam, orang tenggelam," seorang pelari berteriak sambil menunjuk ke sebuah sungai berarus tenang.
Jalanan di sepanjang pinggiran sungai sudah ramai, karena itu adalah ke kota kabupaten. Orang menghentikan motor maupun mobilnya, dan melihat ke sungai berair kecoklatan itu. Lalu seorang lelaki berbadan kekar dengan seragam loreng membuka sepatu boot dan bergegas mencebur ke sungai.
Para lelaki berduyun turun kebantaran yang rendah. Alang-alang begitu subur menutup dataran yang tak pernah dijamah orang itu.
Dengan sigap tentara itu membawa lelaki yang kecebur itu dan para beberapa laki-laki membantunya menaikkan tubuhnya orang tenggelam itu ke daratan.
"Masih hidup," ujar tentara itu ngos-ngosan.
Seorang lelaki memencet dada lelaki itu beberapa kali, lalu dia muntah mengeluarkan air dari perutnya.
Dengan dihantarkan sebuah angkutan kota, lelaki itu dibawa ke puskesmas. Sekejap saja tersiar kabar ada tukang becak kecebur sungai.