Mohon tunggu...
Andri Sipil
Andri Sipil Mohon Tunggu... Insinyur - Power Plant Engineer

a Civil Engineer

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber] Senyuman Terakhir

27 November 2015   13:35 Diperbarui: 28 November 2015   07:57 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Tapi bukan berarti itu tidak nyata kan Rhein?”* aku terdiam merenungi kata-kata Ran. Kali ini aku yang memandang jauh ke arah lautan.

“Ran, aku boleh bertanya satu hal padamu?” Ran mengangguk

“Apakah kau mencintai Gie?” Hening, Ran tidak menjawab. Ia masih kembali memandangi lautan.

“Pergilah Rhein…! Nugie sedang menunggumu. Jangan buat ia terlalu lama menunggu” Aku gantian mengangguk. Menurut pada ucapannya. Kutatap wajah Ran. Sebagaimana namanya, Ia nampaknya memang sangat menyukai lautan. Aku segera bangkit dan berjalan meninggalkan Ran. Menuju ke balik pohon besar itu. Aku melangkah dengan perlahan, menghindari kelopak bunga-bunga daisy. Agar tidak terinjak oleh kecerobohanku. Dan tiba-tiba saja aku mendengar suara Ran kembali memanggil namaku.

“Rheinara…!” aku menoleh padanya. Ran berdiri di ujung pandanganku.

“aku mencintai Gie, seperti aku mencintaimu”

Ran tersenyum padaku. Senyuman terakhir yang kudapati dari wajahnya yang manis. Aku membalas senyuman Ran. Kami saling pandang. Dan kemudian tiba-tiba saja semua kembali gelap.

***

“Rheinn…?! Rheinn..?!”

Seseorang menepuk-nepuk wajahku. Ia memanggil - manggil namaku.

Dunia kembali terang. Meski mata minus ku belum terlalu jelas melihatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun