“Nugie..!”
Aku kembali menegakkan kepalaku.
“Kembalilah Rhein!, Nugie sedang menunggumu.”
“Haruskah?”
“Tentu, bukankah kau mencintainya?!” Aku mengangguk. Entahlah, Ran sedang bertanya atau sedang mengingatkanku. Yang jelas tiba-tiba saja semua kenangan tentang Nugie memenuhi kembali ruang pikiranku. Aku kembali memikirkannya.
“Bagaimana caraku bertemu dengannya, Ran?!”
“Berjalanlah kearah belakang pohon besar itu. Kau akan menemui Gie di sana. Aku telah memberitahunya” Ran menunjuk ke arah pohon besar yang berada tepat di ujung samping tempatku duduk. Pohon itu begitu rindang. Warna daunnya hijau bercahaya.
“Benarkah?!”
Ran mengangguk.
“Ran, apakah semua ini nyata? Atau hanya ada di dalam pikiranku saja?”* Ran menatapku.
“Tentu saja semua ini hanya ada di dalam pikiranmu Rhein”* Ia tersenyum