Mohon tunggu...
Andri Sipil
Andri Sipil Mohon Tunggu... Insinyur - Power Plant Engineer

a Civil Engineer

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber] Grandi Navi Veloci

25 November 2015   11:48 Diperbarui: 26 November 2015   10:53 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku menurunkan nada bicaraku dan menjelaskan pada Rhein secara perlahan.

“Gie telah pergi Rhein. Ia kembali menghilang. Namun kau tak perlu khawatir. Gie telah meninggalkan sesuatu untukmu” Aku mengeluarkan setangkai bunga kering dan kertas memo berwarna biru. Kertas itu bertuliskan “untuk Rhein: Jingga Senja Kita”. Aku menyerahkannya padanya.

Bunga itu telah menipis. Karena Gie telah menyimpannya begitu lama di dalam dompet. Melihatnya Rhein tiba-tiba mendekap mulutnya. Mendekap suara tangisnya yang tiba-tiba saja mulai pecah.

“Rhein, waktumu tak banyak. Segeralah pergi dari tempat ini. Dan temui Nugie..!”

Aku kemudian berdiri. Namun sebelum melangkah pergi. Aku kembali berbisik pada Rhein.

“Jangan percaya pada Mr. J! Suatu hari kau akan mengerti kenapa aku berkata begitu. Ikuti saja kata-kataku. Jangan mempercayai siapapun.Terutama pada seseorang dengan inisial “J”. Termasuk pada Doktermu  itu.

Kemudian aku melangkah pergi. Meninggalkan Rhein dengan mulut yang masih terbuka.

---o0o---

Depok, 25 Nopember 2015

 

NB: Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun