Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

KKN Pilihan

[Cerpen] Cinta KKN, Romansa Palsu dari Mahasiswa

9 Juni 2024   13:43 Diperbarui: 9 Juni 2024   22:02 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bayangan pria dan wanita sebagai pasangan (sumber: my.theasianparent.com)

Romansa awal

KKN kali ini membawa seorang mahasiswa polos dari kota besar ke sebuah desa terpencil di lereng Gunung Teduh. Amir nama mahasiswa tersebut.

Terletak jauh dari hiruk-pikuk kota, desa ini menawarkan pemandangan alam yang memukau dengan sawah terhampar luas dan sungai yang jernih mengalir.

Di antara rombongan KKN, ada seorang gadis yang mencuri perhatian semua orang, termasuk Amir. Namanya Aluna, gadis tercantik yang pernah Amir lihat.

Aluna bukan hanya cantik, tapi juga cerdas dan penuh semangat. Wajahnya selalu dihiasi senyum manis yang membuat siapapun yang melihatnya ikut tersenyum.

Hari pertama di desa, Amir dan teman-teman KKN disambut oleh Kepala Desa Pak Budi. 

"Selamat datang di Desa Teduh. Kami harap kalian bisa membantu kami di sini, sekaligus belajar dari kehidupan desa," ucap Pak Budi penuh keramahan.

Amir dengan ketidakpercayaan dirinya selalu merasa canggung saat berada di dekat Aluna. Dia hanya bisa mengagumi dari jauh, sementara Aluna tampak sibuk dengan tugas-tugasnya, berinteraksi dengan penduduk desa dengan mudah dan memimpin kegiatan KKN dengan cekatan.

Suatu hari, kelompok KKN mendapat tugas untuk mengajari anak-anak desa di sekolah. Amir yang sebenarnya lebih suka bekerja di balik layar, harus mengumpulkan keberanian untuk mengajar anak-anak. 

Ketika dia mulai gugup di depan kelas, Aluna dengan lembut datang membantunya. 

“Ayo, kamu bisa kok, Amir. Anak-anak ini hanya butuh kasih sayang dan kesabaran,” katanya sambil tersenyum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten KKN Selengkapnya
Lihat KKN Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun