Bahaya yang kerap terjadi adalah ketika salah satu pihak membuka diri kepada orang-orang tertentu untuk masuk dan menjadi bagian dalam relasi hidup mereka. Biasanya ini akan berujung pada tindakan pengingkaran lewat perselingkuhan.
Perselingkuhan bisa terjadi karena ada ruang yang diberikan kepada orang lain. "Ruang" yang dimaksud adalah "hati", "rumah" dan "kamar". Yang seharusnya ruang-ruang ini adalah ruang privat.
Untuk menjaga hidup menikah maka teramat penting untuk menjaga ruang "hati", "rumah" dan "kamar" tetap menjadi ruang privat. Relasi dengan orang lain itu penting sebagai perwujudan realitas kemanusiaan, namun tetap harus menjaga relasi dan ruang privat yang hanya berlaku untuk diri sendiri dan orang tertentu saja.
Ini berlaku pula dalam relasi antara seorang yang menikah dan seorang selibater. Relasi mereka adalah relasi "gembala" dan "domba". Relasi di antara mereka adalah saling menguatkan lewat doa dan perhatian yang seperlunya, tanpa harus memasuki dan mendatangi wilayah privat-nya masing-masing.
 + + +
Dari dugaan skandal yang menimpa Romo Gusti dan Mama Sindy, kiranya kita perlu belajar bersama, baik sebagai calon selibater/selibater maupun awam. Kiranya kita masing-masing jujur dalam berelasi satu sama lain, dengan membuat diri kita tidak menjadi skandal bagi diri sendiri dan orang lain.
Bersamaan dengan itu pula, melalui panggilan kristiani kita, kita dipanggil untuk saling mendoakan satu sama lain. Awam dipanggil untuk mendoakan agar selalu ada orang yang dipanggil untuk menjadi seorang selibat, dan serentak mendoakan para selibater agar tetap kuat dan teguh dan hidup selibat mereka.
Dan bersamaan dengan itu pula, seorang seorang selibater dipanggil untuk mendoakan panggilan hidup berkeluarga, agar pasangan suami-istri tetap setia satu sama lain sampai maut memisahkan.
Mudah-mudahan di masa mendatang Gereja bisa belajar dari beragam "skandal" yang menimpa Gereja, dan dapat pula menemukan solusi untuk keluar dari masalah yang ada. Â Marilah kita saling mendoakan, baik awam untuk para selibater, maupun selibater untuk awam, agar masing-masing tetap setia pada janjinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H