Mohon tunggu...
Andra Fembriarto
Andra Fembriarto Mohon Tunggu... -

Gua Andra Fembriarto. Penikmat hidup. Penggiat kebahagiaan. Pembuat film. Tenggelam dalam musik. Makan layak, hidup layak. Amarana.\r\nAyo kita bagi-bagi cerita yang kita dapat dari berjalan-jalan! Yuk!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penggalan Loro Blonyo 1: Sri dan Sadono - Pancasila

3 Juni 2011   13:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:54 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iyah, iyah banget!" Sri menjadi bersemangat, "Kadang negara kita menghalalkan segala cara supaya 'Indonesia bersatu' padahal belum tentu persatuan ini menjamin kebahagiaan dan persamaan hak setiap orang."

"Makanya banyak yang pernah mau lepas dari Indonesia kan?"

"Iyah.... Aceh... Papua... pemberontak yang dulu-dulu... mereka semua kan merasa ga puas... ga bahagia, dengan cara negara ini dikelola. Terlalu Jawasentris! Bahkan diperparah dengan menindas dengan senjata demi "mempersatukan" semua wilayah Indonesia. Harusnya kita punya sistem polling rakyat yah, seberapa bahagia dan sejahteranya diri kita dalam lingkup negeri Indonesia ini."

"Alangkah baiknya jika memang semua orang dibuat bahagia kan... siapa sih yang mau memisahkan dirinya kalau memang kebahagiaan hidupnya dijamin?"

Sri mengangguk-angguk dalam pengertian. Kemudian bertanya, "Caranya?"

"Yah, kita masuk ke sila yang sifatnya praktis! Sila keempat! Untuk mencapai persatuan Indonesia yang didasari oleh persamaan hak warga negaranya yang hormat pada Tuhan... dibutuhkan pemerintahan yang berdasarkan musyawarah mufakat... dengan kata lain demokrasi sih. Coba kita bias nanya ke stiap propinsi… kamu tuh pengennya apa? Abis itu nanya, bagaimana pemerintah pusat bisa membantu mewujudkan itu? Kalau yang sudah terjadi adalah, bagaiaman kekayaan daerah digunakan untuk kekayaan segelintir orang dan juga pihak asing…. Demokratis, Sri."

"Bukannya kita sudah demokratis? Kita top five Negara paling demokratis di dunia loh!"

"Oh memang dan sudah..." Sadono menjawab, "tapi masih banyak belajar lah. Sri, gw sih bangga yah jadi anak Indonesia jaman sekarang, ga semuanya buruk kok. Yah masih banyak kekurangan lah di sistem demokrasi kita, tapi gw percaya kok, kita lagi menuju arah yang lebih baik."

Sri menopang pipinya dengan tangannya, "Tinggal kita yang memperbaiki yah?"

"Hehehe, kita? Lo aja jadi politikus sama keluarga lo yang metal-metal," Sadono mengejek.

Sri melanjutkan, "Dan keempat sila itu mengarah ke satu tujuan... yaitu keadilan sosial..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun