"Tiga" mereka berdua melanjutkan dengan tatapan saling menantang.
"Persatuaan Indonesia!" mereka berdua menyebutkan.
"Empat!"
"Kemasyarakatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan..." mereka berdua mulai lupa...
"dalam musyawarah..." Sadono coba melanjutkan meskipun tidak yakin.
"mufakat masyarakat..." Sri sekarang coba menebak.
Sadono tertawa, "haha apaan tuh mufakat masyarakat?"
Mereka mulai mencoba lagi... "....hikmat kebijaksanaan... dalam permusyawarahan..."
Sri sekarang merasa konyol, "PERmusyawarahan?"
"dan permufakatan?" Sadono bertanya, "itu sebuah kata beneran ga sih?"
Mereka tertawa!