Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tetaplah Sehat

22 Maret 2016   00:49 Diperbarui: 22 Maret 2016   01:14 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

“Gimana, Dek?” tanya sang suami pada istrinya kala baru pulang mengais rezeki malam itu.

Sang istri cepat-cepat mengusap air matanya, mencoba hadirkan senyum manis kepada sang suami.

“Udah, Bang,” sahut sang istri. “Tadi udah dibawa…”

“Dibawa ke mana?” selidik sang suami saat mendapati sang istri seperti ragu-ragu. Kemudian mencoba merasakan panas tubuh sang bayi dengan tangannya.

“Ke… klinik.”

“Laah…?”

Sang istri kemudian menceritakan perihal “penolakan” petugas Puskesmas pagi tadi. Dan itu, langsung saja membangkitkan amarah sang suami. Sang suami berniat akan melabrak petugas-petugas Puskesmas tersebut, kapan perlu malam itu juga. Ia sedikitnya tahu satu-dua orang petugas Puskesmas tersebut.

Namun, dengan berurai air mata, sang istri menghalangi langkah sang suami. Ia tahu pasti watak suaminya. Dan yang pasti, akan terjadi pertengkaran nantinya. Seseorang pasti terluka, begitu pikir sang istri.

Malam itu, umpatan kekesalan sang suami pada petugas Puskesmas selalu terdengar untuk beberapa jam lamanya.

“Pakai uang siapa?” tanya sang suami setelah emosinya mereda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun