“Mak,” jawab sang istri sembari mengusap air mata yang masih meleleh di pipi.
Sesaat, pria itu menatap bayinya yang pulas. Ia menggendong bayinya ke pelukan, ia bisa merasakan panas tubuh sang buah hati meski tak sepanas pagi tadi. Berulang kali ia mengecup pipi dan kening sang bayi.
“Maafin Abang ya, Dek,” ujarnya menatap iba pada sang istri. Sang istri coba tersenyum. Pria itu kembali memandang wajah sang anak. “Maafin Bapak ya, Nak. Bapak janji—lebih kuat lagi mencari uang… Bapak janji,” ujarnya lirih dengan suara yang mulai serak. Kembali mengecup kening sang buah hati. Segulir kehangatan bergulir di pipi. “Tetaplah sehat ya, Nak…”
---o0o---
Dari kisah nyata seorang sahabat yang tak ingin disebutkan namanya – Grogol, Jakarta Barat.
-----
TULISAN INI PERTAMA KALI DIPUBLIKASIKAN DI WWW.KOMPASIANA.COM COPASING DIIZINKAN DENGAN MENYERTAKAN URL LENGKAP POSTINGAN DI ATAS, ATAU DENGAN TIDAK EMNGUBAH/MENGEDIT AMARAN INI.
Ando Ajo, Jakarta 22 Maret 2016.
Terima Kasih Admin Kompasiana^^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H