Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suara yang Menggetarkan Surga

12 Februari 2016   16:16 Diperbarui: 12 Februari 2016   16:30 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Bisakah Anda menahan emosi barang sesaat, Tuan Umaya?” Zaid yang dibebaskan dari perbudakan dan diangkat anak sedari kecil oleh Rasulullah, tetap mengunjukkan ketenangan dan senyum di wajah. “Abu Bakar ingin membeli dia,” Zaid menunjuk Bilal yang nyaris pingsan karena siksaan.

“Aku tidak akan menjual budakku, pergilah kau!”

“Apa kau akan menolak juga jika harganya dinaikkan tiga kali lipat?”

Umaya terpancing kecerdikan Zaid, hingga akhirnya lebih memilih uang dalam kantong di tangan Zaid.

“Bangunlah, Bilal,” Zaid membantu Bilal untuk berdiri, dan memapahnya berlalu dari sana. “Kau telah merdeka Bilal. Abu Bakar menebusmu hanya untuk memerdekakanmu.”

Bilal terdiam dalam haru. Hari yang ditunggunya dalam mimpi kini terjadi.

 

Semenjak dimerdekakan, Bilal bin Rabah mengabdikan diri hanya kepada Allah dan membantu perjuangan RasulNya. Hinggalah sampai di satu saat, kala pengikut Muhammad bin Abdullah mendirikan Masjid pertama untuk beribadah, di Madinah.

Kala Masjid telah didirikan, Hamzah bin Abdul Muthalib memandang bangunan tersebut dari luar. Terpikirkan sesuatu oleh paman Rasulullah tersebut.

“Ada sesuatu yang hilang di sini…”

Ucapan Hamzah yang berjuluk Singa Padang Pasir didengar hampir semua yang hadir, termasuk Rasulullah, Zaid, dan Bilal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun