Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Maaf

25 Desember 2015   11:47 Diperbarui: 25 Desember 2015   13:06 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengharapkan rindumu…

 

Pagi itu, kabar dari Diah seakan menjawab kerinduan yang ditahan Ridian. Dengan izin orang tua, Ridian berangkat ke Jakarta. Rasa yang ditahan sedikit demi sedikit semakin menyesakkan dada. Menyiksa hayalan Ridian dengan mesra, bergelayut manja.

Berbekal alamat yang tertera di pesan ponselnya, Ridian melanjutkan perjalan menuju Kota Tasikmalaya, diantar sepupu sekaligus satu-satunya sahabat yang ia punya di Jakarta—Shima.

Tingkah Ridian yang begitu tidak sabaran, dan selalu menggebu-gebu kala membicarakan sosok Diah, membuat Shima geli sendiri. Sepupu yang ia kenal dulu jauh lebih pendiam dan mampu mengekang rasa. Namun kini, jauh berbeda. Senyum itu, raut wajah itu, mimik tubuh itu… semuanya mewakili perasaan pria itu. Ya, cinta. Shima ikut merasa bahagia untuk sepupunya tersebut.

 

Oh… berikanku sinaran

Agar dapat kutempuh perjalanan hidupku…

 

Jalan cerita anak manusia, tiada yang bisa menerka. Sesampai di Kota Tasikmalaya, Ridian dihadapkan akan kenyataan… memilukan.

Benar, ia dan Shima disambut keluarga Diah. Bukan dengan senyum bahagia merekah, namun dengan tangis yang merebak. Menghantam kuat relung yang baru terbina, remuk tak berbentuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun