Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Maaf

25 Desember 2015   11:47 Diperbarui: 25 Desember 2015   13:06 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Kalau kau capek, biar aku yang nyetir.”

Shima mendengus, sesaat melirik Ridian sebelum menghempaskan punggungnya ke sandaran. “Jangan harap! Secapek apa pun, tidak akan kubiarkan kau yang nyetir!”

Dan hening kembali. Saat Shima kembali memerhatikan riak wajah sahabatnya itu, lagi-lagi ia mendapati lamunan yang sama.

“Sudahlah! Kita kembali saja!”

“Shima!” pandangan Ridian memerah. “Cukup,” lirihnya. “Secepatnya sampai di Jakarta… itu lebih baik.”

Perlahan, mobil kembali meluncur. Dari kaca spion, Ridian melihat gapura besar semakin menjauh dan menjauh. Gapura bertuliskan “Selamat Jalan” batas terakhir Kota Tasikmalaya.

 

Bersama janji kita dipadukan

Seindah rindu yang dirasakan

 

“Sampaikan salam sama Mamakku. Awas kau kalau lupa,” ancam Shima di sela pelukannya pada Ridian di bandara Soekarno-Hatta. “Rid,” Shima coba hadirkan senyum dan menyeka kedua matanya. “Jangan kau pikirkan lagi. Kuharap kau bisa mendapat gadis lain…”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun