Mohon tunggu...
Ando Gunung
Ando Gunung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hukum, Kemiskinan, Budaya, Pariwisata, Bisnis.

Adolardus Gunung, Asal (NTT) Domisili di Jakarta Menulis Untuk Melawan Lupa

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Biarkan Tanah Nuca Lale Tetap Alami

6 Mei 2020   08:54 Diperbarui: 7 Mei 2020   13:17 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengingat kehadiran tambang semen hanya untuk sesaat. Setelah berakhirnya masa penambangan kemungkinan besar tanahnya tidak dapat depergunakan lagi. Serta pada tanah bekas tambang tersebut kemungkinan besar pepohonan tidak dapat tumbuh kembali. 

Sehingga kekurangan air pun tentu dirasakan warga sekitar. Bukan hanya kekurangan air, bahkan warga sekitar berpotensi besar untuk terkena sakit lantaran udara telah tercemar dengan kotoran debu tambang semen.

Sedangkan, apabila tanah itu tetap alami, maka para petai terutama para pemilik tanah yang dijadikan lokasi tambang semen tetap dapat mempergunakan tanah tersebut sepanjang hayat hidup mereka.

 Serta air pun tetap jaya karena lingkungannya tetap terjaga, pepohonan tetap bertumbuh. Dengan demikian, disarankan agar rencana pabrik tambang semen di kampung Luwuk dan Lengko Lolok, Manggari Timur dipindahkan. "Biarkan Tanah Nuca Lale Tetap Alami".

Terkait dengan rencana bupati Agas untuk merelokasi kampung Lenko Lolok, itu berdampak pada potensi kehilangan identitas budaya yang secara turum temurun telah mereka pertahankan. Meningat kampung Lengko Lolok merupakan suatu entitas sosial masyarakat yang memiliki beraneka ragam adat istiadat sebagai identitas budaya.

 

Catatan: Artikel ini merupakan opini semata. Untuk itu, segala kekurangannya menjadi bahan diskusi bersama.

Referensi: Media Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun