Dari pihak pro, misalnya gubernur NTT, Vitor Bungtilu Laiskodat. Dilansir dari Vox NTT, Viktor setuju kehadiran eksplorasi batu gamping dan pabrik semen di Manggarai Timur. Pertimbangan Viktor bahwa saat ini pembangunan di Provinsi NTT membutuhkan semen.Â
Kebutuhan semen di NTT setiap tahun mencapai 1,2 juta ton/tahun. Belum lagi kebutuhan semen di Timor Leste mencapai 600 ribu ton/tahun. Sementara saat ini NTT, kata dia, hanya mampu menghasilkan 250 ribu ton/tahun.
Menurut Laiskodat produksi semen Kupang saat ini hanya mampu mencapai 250 ribu ton per tahun. Terdapat defesit semen 950 ribu ton per tahun. Kemudian kekurangan itu, didatangkan dari Jawa. Menurutnya pabrik semen di Manggarai Timur untuk memenuhi kebutuhan lokal.Â
Apalagi, saat ini pemerintah sedang membangun besar-besaran di Flores. Pemprov NTT akan membangun sepanjang 1.000 km dari Labuan Bajo menuju Wae Rebo di Kabupaten Manggarai dan pasti membutuhkan semen.
Pro dan kontra warga desa Satar Punda. Berdasarkan berita di Floresa, dari 73 kepala keluarga yang menghuni kampung Luwuk, terdapat delapan kepala keluarga di antaranya yang menolak pabrik semen.Â
Sedangkan 65 kepala kelurga lainnya menyambut baik kehadiran calon Investor PT Singa Merah dan PT Istindo Mitra. Sedangkan di kampung Lengko Lolok, misalnya, hanya dua Kepala Keluarga (KK) yang menolak dan 89 KK yang lainnya setuju.
Alasan warga yang menolak pun beragam. Konstatinus Esa, misalnya. Konstantinus Esa merupakan warga kampung Luwuk yang menolak kehadiran pabrik semen.Â
Alasan penolakan Konstan terhadap kehadiran pabrik semen adalah bahwa tanah yang dimilikinya merupakan tanah warisan orang tuannya yang harus dijaga sampai kapanpun. Berikut pernyatan konstan dikutip dari floresa "Tanah yang saya miliki adalah pusaka dari orangtua saya. Pesan orangtua saya, berapa pun anak dan cucumu, wariskan (tanah) ini."
Kemudian Agustinus Fan, warga lain yang menolak perusahaan pabrik semen. Agustinus bertekad mempertahankan lahan warisan ayahnya yang telah meninggal. Menurut Agsutinus tanah itu merupakan sebagai kenangan dari ayahnya yang telah meninggal sehingga harus dipertahankan.Â
Efridus Suhardi, Ketua RT Luwuk yang merupakan bagian dari pro. Efridus menyambut baik kehadiran perusahaan tambang semen. Menurutnya kehadiran perusahaan pabrik semen menguntungkan bagi masyarakat sekitar, karena dapat menerapkan banyak tenaga kerja.
Bagi yang menolak, selain tak ingin kehilangan warisan leluhur yang harus diteruskan ke anak cucu, mereka juga sudah punya pengalaman buruk dengan kehadiran tambang mangan di kampung Sirese pada tahun 2013 dan 2017.