Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Gas Air Mata dan Tawa

28 September 2017   05:57 Diperbarui: 28 September 2017   06:00 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku memang menangis.

Lalu keesokan harinya, tepat diulang tahunnya, aku menutupkan kedua matanya dengan kain hitam dan mengantarnya pulang. Di usianya yang semakin bertambah, aku tak boleh menyuguhkan penderitaan kepadanya. Dia layak bahagia. Bukankah seharusnya begitu. Dia keturunan orang kaya, aku sebaliknya, maka dia pantas mendapatkannya.

Sepenjang perjalanan pulang ke rumah dia, mantan pacarku tak henti-hentinya bertanya. "Kamu mau kasih kejutan aku apa sih?"

Kami sampai pintu gerbang rumahnya. Aku menelpon Ibunya, dan setelah yakin dia aman kembali bersama keluarga yang bisa menjamin kebahagiannya. Aku keluar dari semak-semak dan lalu meninggalkannya. Berlalu tanpa menoleh, meskipun punya keinginan kuat untuk menyaksikannya terakhir kali.

Kini setelah lima tahun perpisahan itu, aku jadi semakin yakin apa yang tidak terhubung dengan masa lalu akan selalu terhubung dengan masa depan.

Si penelpon itu berusaha menghubungi masa lalunya. Sementara dengan dia menghubungi masa lalunya dia justru mengingatkanku tentang masa depan mantan pacarku.

Aku ingat. Pertemuan di ruang kantor itu. Sesuatu yang mengilap di perangkat tubuh mantan pacarku. Di jari manis tangan kirinya. Dan.... tunggu sebentar. Ada pesan masuk!

Terinspirasi lirik lagu Kodaline - All I Want


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun