1. Jika siswa mempunyai masalah yang sama atau mempunyai pengalaman yang sama seperti yang diberikan instruksi
2. Siswa memodifikasi pengalaman yang baru diperoleh agar sesuai dengan kerangka skema internal mereka.
- Akomodasi
1. Jika pengalaman siswa menyimpang dari pedoman yang ditentukan.
2. Siswa memodifikasi rencana mereka yang sudah ada sebelumnya untuk memperhitungkan informasi baru yang diperoleh dari pengamatan terhadap lingkungan sekitar mereka.
- Ekuilibrium
1. Siswa menerima pengajaran yang sama seperti yang dijelaskan.
2. Siswa menyesuaikan skema yang sudah ada sebelumnya dengan informasi baru yang mereka pelajari dari lingkungan sekitar melalui pengalaman.
Menurut Jean Piaget, perkembangan kognitif memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Perkembangan kognitif pada dasarnya adalah proses mental. Proses mental ini pada hakikatnya adalah pengembangan keterampilan penalaran (perkembangan kemampuan merespons secara logis).
Bagi Piaget, pemikiran menatal ini jauh lebih penting dari sekedar pemahaman. Seiring bertambahnya usia, struktur saraf mereka menjadi lebih kompleks dan kemampuan kognitif mereka meningkat. Meskipun proses perkembangan mental umumnya terjadi secara universal paada tahap yang sama, setiap kelompok orang memiliki kemampuan kognitif yang berbeda-beda. System sekolah dan kondisi sosio-ekonomi dapat mempengaruhi perbadaan penapilan dan perkembangan kognitif sesorang, begitu pula budaya, nilai-nilai, dan harapan setiap masyarakat.
Pembelajaran Menurut Aliran Kognitivistikk Ausubel
David Paul Ausubel adalah seorang psikolog Amerika yang  berkontribusi terpentingnya adalah di bidang psikolog pendidikan, ilmu kognitif, dan pendidiakan sains. Ausubel percaya bahwa pemahaman konsep, prinsip, dan gagasan dicapai melalui pemikiran logis. Demikian pula, ia percaya pada gagasan pembelajaran yang bermakna daripada menghafal. Factor terpenting yang mempengaruhi pembelajaran adalah apa yang telah diketahui pleh pembelajar. Hal ini mendorong Ausubel mengembangkan teori pembelajaran bermakna yang melibatkan dan membebaskan. Konsep-konsep terkait termasuk dalam struktur kognitif manusia. Struktur kognitif mencakup fakta, konsep, dan generalisasi yang telah diperlajari dan dihafal siswa.
Menurut Ausubel, factor utama yang mepengaruhi pembelajaran bermakna adalah struktur kognitif yang ada, stabilitas dan kejelasan pengetahuan dalam bidang studi tertentu dan pada titik waktu tertentu. Pembelajaran bermakna terjadi ketika fenomena baru dimasukkan ke dalam struktur pengetahuan dan dipelajari. Dalam proses belajar, seseorang mengumpulkan apa yang telah dipelajarinya dan mengakategorikan pengalaman, fenomena, dan fakta baru ke dalam struktur pengetahuan.