Beliau tidak mau repot-repot mengusut atau melaporkan pihak-pihak yang sebetulnya merugikan nama baiknya dan keluarganya.
Menanggapi berbagai komentar pedas, sindiran, bahkan isi pidato meremehkan dirinya hanya dengan senyuman.
Dengan senyuman, Bapak Jokowi tetap bekerja di lapangan. Menjadi eksekutor untuk tiap kebijakan, yang dilakukan untuk kebaikan dan kemajuan bersama.Â
Upaya untuk menjadikan Indonesia menjadi lebih baik, di tengah gempuran caci maki dan isu-isu menjatuhkan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Sejalan dengan prinsip stoikisme.
Hal-hal yang tidak ada dalam kendali kita, seperti kematian, penyakit, wabah, pikiran orang tentang kita, bencana alam, dan musibah sebaiknya tidak dipikirkan karena memang tidak ada dalam kendali kita.Â
Pikiran atau kata-kata negatif orang pada kita juga tidak akan dianggap karena termasuk dalam hal yang tidak ada dalam kendali. Cara pandang kitalah yang menentukan hal-hal tersebut buruk atau baik.
Semakin dewasa (tua maksudnya hehe...), saya pun berusaha menyimpan energi hanya untuk hal-hal yang berguna dalam hidup.
Mencintai diri sendiri dan mengasihi orang lain.
Berupaya menjadi berdampak dan berguna untuk sekitar.
Karena tidak akan ada habisnya bila kita terlalu menanggapi penilaian orang lain tentang kita. Atau kondisi yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan.