Setiap perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat tidak boleh kita menggunakan cara pandang agama ataupun madzhab seharusnya menggunakan cara pandang kemanusiaan artinya politik harus berbakti kepada masyarakat.
Sayyidina Ali Karromahullah Wajhah pernah berkata "mereka yang bukan saudara dalam seimanmu maka mereka saudaramu dalam kemanusiaan"
Ayatullah Muthahhari berkata "dalam politik kemanusiaan menjadi prinsip utama karena yang bertuhan adalah manusia, agar tidak bertindak layaknya tuhan.
Pembentukan moral Bersama harus berorientasi menyeluruh pada setiap kepentingan masyarakat, dengan tidak memandang masyarakat dari kacamata agama maupun keyakinannya tapi pandanglah masyarakat dari sisi kemanusiaannya sebagai anggota msyarakat yang memiliki hak dan kewajiban, agar terciptanya politik kemasyarakatan madani seperti yang diterapkan oleh nabi Muhammad pada piagam Madinah.
Jihad Sosial
Ayat-ayat Al-Qur'an tentang jihad sosial
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar. (QS, Al-Hujurat 15)
Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. (QS, At-Taubah 20).
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (Al-Ankabut 69).
Saling membantu sesama merupakan kewajiban dalam islam bahkan dalam pembentukan moral Bersama sifatnya menyeluruh tidak hanya sesame islamnya, tentu dalam  islam juga menuntut kita agar mengorbankan harta dan jiwa untuk membentuk moral Bersama dalam masyarakat.
Kalau kita melihat lebih rinci lagi tentang surah Al-Hujarat ayat 15 maka disitu kita akan tahu bagaimana Al-Qur'an memberikan kedudukan bagi orang-orang yang berjihad di jalan allah. Kalua kita belajar kaidah Nahwu dalam Bahasa arab ayat diatas didahului oleh kata sebagai huruf taukid yang berarti penekanan yaitu Sesungguhnya, lalu setelah kata ada kata dalam nahwu disebut dengan kafa yang berarti cukup atau hanya. Maka bisa diartikan bahwa hanya orang-orang yang berjihad (berkorban) harta dan jiwanya yang dikatakan orang-orang yang benar.