Cak Nur berpendapat bahwa kemasyarakatan bertumpu pada batin dalam diri masyrakat yang Kembali pada setiap individu, akhlak juga disebut kemasyarakatan. Maka unsur terpenting dalam politik adalah akhlak kemasyarakatan.
Cak Nur mengartikan akhlak ada dua yaitu, akhlak sebagai hubungan kita dengan tuhan dan akhlak sebagai hubungan sosial dalam masyarakat. Akhlak kemasyarakatan harus didasarkan pada ketakwaan individu, ketakwaan akan mengantarkan kita pada taslim (penyerahan diri), ketakwaan yang dimaksud adalah batin yang berorientasi pada keridhoan tuhan dan mengingat tuhan, dengan itu Cak Nur dalam unsur politiknya meletakkan tuhan sebagai unsur terpenting.
Ada dua orientasi akhlak dalam pandangan Cak Nur, yaitu islah (reformasi/perbaikan) dan keadilan.
Islam dalam artian perseorangan adalah tanggung jawab setiap individu artinya bergantung pada pribadi masing-masing bertanggung jawab atas dirinya sendiri, dan akhirnya akan melahirkan kemandirian dan independent tidak bergantung pada orang lain, hal ini akan mengantarkan individu pada kualifikasi kelayakan dalam perspektif Taqi Misbah Yazdi.
Maka hijrah dalam artian kemasyarakatan perpindahan dari individu ke masyarakat, berangkat dari perseorangan dan di transformasikan pada mayarakat, dari individu (ketakwaan) ke masyarakat (akhlak) ketaatan individu (ketakwaan) ketaatan masyarakat (akhlak).
Nabi membangun moral di mekkah lalu menjadi pondasi hijrah ke Madinah, nabi membawa masyarakat moral ke Madinah, nabi juga memulai dari keluarga sebagai pondasi sebelum masuk ke masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H