Mohon tunggu...
Andi Muhammad Husein Mazhahiri
Andi Muhammad Husein Mazhahiri Mohon Tunggu... Mahasiswa - tidak tampan tapi suka mandi dan suka kamu

love of my life

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Politik Berbasis di Masyarakat

22 Juni 2021   20:57 Diperbarui: 30 Juni 2021   02:07 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : https://www.popularmechanics.com/science/a33372667/earth-cubes-plato-theory/

Pada unsur ke 4 adalah tuhan otomatis politik juga berkaitan dengan metafisika (spiritual) karena tuhan merupakan unsur terpenting dalam masyarakat maka politik juga harus mampu mengantarkan masyarakat pada tuhan. Jangan sampai kekuasaan tuhan dicidrai oleh hak, kebebasan, keadilan setiap masyarakat.

Kekuatan politik berangkat dari masyarakat menjadi inti bahwa seseorang telah dianggap dewasa dalam hal politik karena awal pembentukan  ikatan-ikatan sebelum berangkat pada sesuatu yang lebih besar.

Jiwa manusia menjadi inti dari politik berbasis di masyarakat yang dimulai dari individu ke kelompok, maka orientasi politik harus berhubungan dengan tuhan sebagai tujuan akhirnya seperti halnya kita menarik tuhan dalam perilaku politik atau sejarah kita.

Politik Untuk Membangun Moral Bersama

Moral Bersama lahir karena adanya perbedaan karakteristik budaya yang ada di masyarakat. Moral Bersama terikat dengan identitas baik itu suku, budaya, agama, moral dan lain sebagainya.

-Moral Bersama dalam islam biasanya dikenal dengan istilah Akhlakul Karimah

-Moral Bersama dalam relasi masyarakat yang tidak melepaskan niali-nilai ketuhanan, kenabian dan peran agama di dalamnya.

Membangun moral Bersama merupakan Gerakan sosial agama/Gerakan sosial berbasis agama.

Melihat masyarakat tentu kita akan menemukan banyak ke khasan dan corak yang dimilikinya baik budaya, agama, tradisi dan lain sebagainya. Perbedaan dalam masyarakat menjadi sesuatu yang niscaya, lalu muncullah moral Bersama yang diambil dari pola-pola kehidupan masyarakat sesuai dengan budayanya, Maka kebijakan-kebijakan politik harus bertumpu pada kebaikan Bersama tidak hanya pada kepentingan kelompok tertentu, jika tujuan politik adalah kebaikan Bersama maka dalam melakukan kegiatan-kegiatan politik mendeskriminasi kelompok tertentu.

Islam mengajarkan kepada kita agar berlaku adil pada setiap perbedaan baik budaya, agama dan tradisinya, agara terciptanya masyarakat yang madani yang penuh kesatuan tanpa adanya konflik di dalamnya. Piagam Madinah menjadi bukti kuat bahwa nabi Muhammad hidup berdampingan dengan masyarakat yang plural nabi Muhammad menghormati dan memberikan hak-hak masyarakat walaupun berbeda. Bahkan nabi Muhammad merumuskan moral Bersama dengan mereka sebagai pedoman dalam hidup bermasyarakat.

Kebijakan politik harus berorientasi pada kebaikan Bersama tanpa adanya diskriminasi karena jika politik hanya dijadikan sebagai alat kepentingan yang cenderung deskriminatif maka akan melahirkan banyak permasalahan-permasalahan dan itu jauh dari cita-cita masyarakat. Maka struktur politik kita harus berangkat dari pola-pola masyarakatsebagai tujuan Bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun