Mengawali sejarah muncul nya aliran wahabi dengan kutipan dalam kitab "Assyowaiqul ilahiyyah fii raddi alal wahabiyyah" karangan Syekh Sulaiman bin Syekh Abdul Wahab, dalam muqodimah muhaqiq nya di ulas sejarah singkat Muhammad bin Abdul Wahab dan Aliran Wahabi :
"Dialah Muhammad bin Abdul Wahab bin Sulaiman At-Tamimi, Tumbuh di sebuah tempat yang bernama Uyanah, di kota Najd, Ia membaca & mempelajari fiqih nya madzhab imam Ahmad bin Hanbal, dan dari pada kehidupan nya ia kerap kali berbicara dengan kata-kata yang tidak di ketahui/mengerti oleh orang muslim, kemudian ia bermusafir ke kota Makkah, kemudian ke kota Madinah, dan ia menyibuk kan diri dengan belajar kepada Syekh Abdullah bin Ibrahim bin Yusuf, dan ia menampakkan keingkaran nya terhadap kegiatan/aktivitas istighosah terhadap Rasulullah SAW di hadapan kuburan nya, kemudian ia kembali ke kota Najd, kemudian ke kota Basrah untuk menuju kota Syam, tatkala datang di kota Basrah, kaum muslimin menyadari kedatangan nya kemudian mengusir nya dari kota Basrah, maka ia keluar dari kota Basrah untuk kabur, dan setelah beberapa tahun ia datang ke daerah Hirmalah, bagian dari kota Najd, dan ayah nya ada di kota itu, kemudian ia menyebarkan kemungkaran dengan pemahaman nya kepada penduduk Najd, kemudian mencegah nya ayah nya sampai wafat, maka setelah itu ia berani dengan terang-terangan menyebarkan pemahaman nya kepada umat muslim, kemudian mengikuti nya sebagian kecil orang-orang, sampai bersorak-sorak mengusir nya penduduk setempat, dan mereka berencana untuk membunuh nya, akhirnya ia pergi menuju kota Uyanah, pemimpin nya ketika itu adalah Utsman bin Muhammad bin Muammar, maka hidup lah ia di situ dan di berikan bantuan oleh nya, sehingga makin nampak dan terwujud lah segala niat dan maksud nya, menghancurkan makam Zaid bin Khatab, dan makin besar lah perkara ini, dan sampai lah berita ini kepada Sulaiman bim Muhammad bin Aziz, ia mengirimkan surat untuk Utsman, menyuruh nya untuk membunuh seseorang, taatkala datang surat tersebut Ustman mengabarkannya dan memerintah kan nya untuk keluar dan pergi, kemudian ia pergi dan keluar menuju kota Dur'iyyah pada tahun (1120 H), sebuah kota tempat dimana keluar nya/muncul nya nabi palsu Musailamah al- Kadzab"[7]
Â
Â
Disinilah awal mula titik balik dan terbentuk nya kekuatan dan kerja sama yang menguntungkan bagi nya dalam mencapai tujuan nya dengan pemahaman nya (wahabi).
Â
      Berikut adalah beberapa cara bagaimana sejarah munculnya aliran Wahabi berkontribusi terhadap perkembangan dan pengaruhnya:
Â
Â
Â
- Asal Mula di Abad ke-18: Aliran Wahabi bermula pada akhir abad ke-18 di wilayah Najd, yang sekarang merupakan bagian dari Arab Saudi. Muhammad bin Abdul Wahab, pendiri aliran ini, berusaha mengembalikan Islam ke bentuknya yang paling murni seperti masa awal Islam. Pemikiran ini muncul dalam konteks reformasi keagamaan dan sosial yang berkembang di wilayah Arab Saudi.
- Kerja Sama dengan Keluarga Saud: Salah satu faktor kunci dalam sejarah Wahabi adalah kerja sama antara Muhammad bin Abdul Wahab dan keluarga Saud, yang memerintah wilayah Najd. Ini membantu memperluas pengaruh Wahabi dan membawa mereka ke kekuasaan politik di wilayah tersebut. Pada akhirnya, keluarga Saud membantu dalam penyebaran pemikiran Wahabi di seluruh Arab Saudi.
- Penaklukan Arab Saudi: Dalam perjalanannya menuju kekuasaan, keluarga Saud yang mendukung Wahabi berhasil menaklukkan berbagai wilayah di Arab Saudi dan kemudian mendirikan Kerajaan Saudi Arabia pada awal abad ke-20. Sebagai hasilnya, pemikiran Wahabi menjadi landasan bagi negara ini dan memengaruhi banyak aspek kehidupan di Arab Saudi.Â
- Pengaruh Global: Seiring dengan pendirian Kerajaan Saudi Arabia, pemikiran Wahabi juga mulai memengaruhi banyak negara dan kelompok Islam di seluruh dunia. Arab Saudi menggunakan kekayaan minyaknya untuk mendukung penyebaran wahabisme di luar negeri melalui pendidikan dan dukungan keuangan.
- Konflik dan Kontroversi: Pemikiran Wahabi sering kali menjadi pusat kontroversi dalam dunia Islam. Pandangan mereka tentang tempat-tempat suci, praktik ibadah, dan tawassul telah memicu berbagai perdebatan dan konflik di kalangan umat Islam. Aliran ini juga dituduh terlibat dalam ekstremisme dan terorisme.
- Dampak pada Pendidikan Islam: Wahabi telah memengaruhi sistem pendidikan Islam di Arab Saudi, dengan penekanan pada pengajaran pemikiran Wahabi. Lembaga-lembaga pendidikan di Arab Saudi juga mendukung penyebaran pemikiran Wahabi ke luar negeri, termasuk melalui beasiswa dan lembaga-lembaga pendidikan.
- Kontroversi dan Tantangan: Meskipun memiliki pengikut setia, aliran Wahabi juga dihadapkan pada kritik dan tantangan dari kelompok-kelompok Islam lainnya. Beberapa kelompok, seperti NU di Indonesia, telah menentang pemikiran Wahabi dan mencoba mempromosikan pemahaman Islam yang lebih inklusif.[8]
Â